BATAM, POSMETRO.CO: Di awal tahun baru ini, harga ayam kampung naik drastis. Selain kenaikan harga tersebut, stok ayam kampung sangat minim di pasar. Warga pun terpaksa mengeluarkan uang tambahan untuk mendapatkan ayam kampung.
“Harga normalnya Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. Tapi saat ini, sudah naik jadi Rp 80 ribu, bahkan ada yang menjual Rp 85 per kilo,” ucap Irmansah (45) seorang penjual ayam di Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung.
Menurut Irmansah, penyebab kenaikan harga ayam kampung tersebut, karena stoknya sangat menipis. Harga ini naik sejak 4 hari lalu. Dan warga pun sangat jarang membeli ayam dengan jumlah sedikit, minimalnya warga membeli di atas 3 kilogram.
“Semua warga pada berebut untuk beli ayam kampung. Tapi ini sudah hal yang lumrah saat hari besar, khususnya saat tahun baru,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Irmansah, akhir-akhir ini penjual ayam kampung sudah jarang muncul. Kemungkinan besar, peternak ayam kampung langsung menjual ayamnya kepada pembeli.
“Saat ini sangat gampang berjualan, cukup posting di group yang ada di FB, kemudian COD, harganya pun cukup murah. Keuntugan peternak pun sangat banyak,” imbuhnya.
Ika, ibu rumah tangga warga Sagulung ini mengatakan, untuk membeli ayam kampung akhir-akhir ini cukup sulit. Meski pun ada yang menjualnya, pasti harganya tinggi.
“Per kilo naik Rp 10 ribu, jika beli hingga 4 kilo, maka akan terasa juga. Padahal keluarga ingin bakar-bakar ayam saat tahun baru ini,” bebernya.
Ika melanjutkan, sejak 2 hari lalu, ia sudah mencari ayam kampung di seputaran Barelang. Tapi kebanyakan warga yang tinggal di ruli Barelang tidak mau menjual ayamnya.
“Katanya sayang untuk dijual, apalagi harga per kilo hanya Rp 75 ribu, mending dipotong,” tuturnya.
Karena itu, ia terpaksa membeli ayam super. Untuk mendapatkan 4 kilogram ia hanya mengeluarkan uang 240 ribu.
“Ayam super hanya 60 ribu per kilo, tentu rasanya masih beda dengan ayam kampung asli. Sudah tradisi di keluarga kami kalau tahun baru motong ayam,” tutupnya.(jho)