Dibawa Pakai Pompong, 22 Motor Curian Dijual ke Pulau

    spot_img

    Baca juga

    Perdalam Materi Ekosistem Logistik, BP Batam Gelar Workshop

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Unit...

    Buka UKW, Muhammad Rudi Harap Lahir Wartawan Profesional dan Berkompeten

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaa (BP) Batam, Muhammad Rudi,...

    Kepala BP Batam Apresiasi Antusiasme Masyarakat Dukung Kemenangan Timnas Indonesia U23

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi...

    Ini 30 Nama Anggota DPRD Karimun Terpilih 2024-2029 Hasil Pleno KPU Karimun

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun resmi...
    spot_img

    Share

    Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo, saat ekspos kasus pencurian di Polsek Batuaji, Senin (25/11). (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: JM, pria dewasa ini sudah pernah mendekam di balik jeruji besi, lantaran mencuri motor. Namun setelah bebas pada Oktober 2018, JM kembali berulah dan berhasil ‘memetik’ 25 motor.

    “Ia. Dari pengakuannya sudah mencuri sebanyak 25 kali. Ia juga pernah tersandung kasus curanmor,” ucap Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo, saat ekspos di Polsek Batuaji, Senin (25/11).

    Prasetyo menjelaskan, pengungkapan kasus ini berdasarkan laporan masyarakat. Bahkan akhir-akhir ini, masyatakat resah lantaran sering kehilangan motor.

    “Setelah kita dalami, JM lah pelakunya. Dari tangannya diamankan sebanyak 22 unit motor hasil curian,” sebutnya.

    Oleh pelaku, semua motor curian itu dijual ke pulau yang jaraknya jauh dari Kota Batam. Bahkan harganya tergolong mahal, Rp 7 juta hingga Rp 13 juta. Tanpa dokumen motor.

    “Motor itu dijual tanpa dilengkapi dokumen. Bahkan sebelum menjualnya, JM terlebih dahulu memperbaiki stop kontak yang sebelumnya ia bobol,” ucapnya.

    Menurut Prasetyo, harga jual motor ini tinggi karena di pulau yang dituju masih sangat jarang razia. Bahkan semua motor curian itu akan digunakan sebagai alat transportasi ke ladang oleh masyarakat setempat.

    “Motor ini dibawa menuju pulau melalui pompong pengangkut kelapa. Ongkosnya pun ditangghung oleh JM,” bebernya.(jho)