BATAM, POSMETRO.CO: Masyarakat resah, isunya keberadaan gas 3 kilogram sudah mulai langka. Namun menurut jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, stok gas masih aman. Karena itu, masyarakat tak usah khawatir. Kelangkaan gas ini disinyalir karena oknum agen dan pangkalan yang ‘bermain’.
Januar Arif Kurniawan, Kabid di Disperindag Kota Batam menyebut, di tahun 2019, ada sebanyak 11.658.000 stok tabung gas ukuran 3 kg. Jumlah tersebut masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat kota Batam sampai akhir tahun 2019.
Januar melanjutkan, sampai akhir bulan Oktober 2019, gas yang sudah habis ada sekitar 9.974.000. Dan stok gas yang tersisa di bulan November sampai bulan Desember masih ada sekitar 1.684.000.
“Hitungan terakhir dilakukan pada bulan Oktober lalu. Dari data tersebut, maka bisa disimpulkan stok gas tiap bulan ada sebanyak 971.500,” ucapnya lagi.
Menurut Januar, stok gas yang tersisa masih sebanyak 1.684.000. Stok ini masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Selain stok tersebut, Disperindag dan Pertamina juga menyediakan operasi pasar gas LPG 3 kg di beberapa kecamatan.
“Jadi stok tersebut sudah lebih dan cukup, kita juga melakukan penambahan pasokan gas melalui operasi pasar,” tuturnya lagi.
Januar menerangkan, stok gas tahun 2019 lebih banyak dari stok gas di tahun 2018. Perbedaannya ada sekitar 400 tabung gas. Namun Januar belum bisa memastikan apakah stok gas ini akan ditambah di tahun 2020.
“Tapi melihat banyaknya pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) di Kota Batam, kemungkinan stok gas di tahun 2020 akan mengalami kenaikan,” imbuhnya.
Terakhirnya, Januar menegaskan, jika suatu saat ada ditemukan kecurangan dalam jual beli gas ini, maka Disperindag akan mengambil tindakan tegas. Hingga kini, pihaknya masih melakukan pengecekan gas di pasar ataupun di pangkalan.
“Isu tentang kelangkaan gas ini belum tentu betul. Dan jika pun ada ditemukan pedagang nakal, kita akan tindak,” tutupnya.(jho)