Pantai Tanjung Pinggir Kembali Renggut Nyawa Pengunjung

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    Jajaran Polsek Sekupang saat memintai keterangan kepada korban yang selamat dari maut. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Pantai Tanjung Pinggir, Kecamatan Sekupang kembali merenggut nyawa. Kali ini dialami oleh seorang pria bernama Alpin (22). Sedangkan dua temannya bernama Arif (22) dan Aulia (22) berhasil selamat dari maut, Senin (18/11) siang.

    Menurut Arif, siang itu ia jalan-jalan ke Pantai Tanjung Pinggir yang sudah direncanakan sejak tiga hari lalu. Pasalnya, mereka ada yang baru habis kontrak kerja, tapi ada juga yang disambung kontrak kerja. Sehingga ia dan 5 rekannya pergi ke pantai dengan mengendarai motor masing-masing.

    “Pukul 12.00 WIB, kami berengkat dari Batuaji. Tiba di sini pukul 12.30 WIB. Kami langsung mandi,” ucapnya saat ditemui di Pantai Tanjung Pinggir.

    Awalnya, lanjut Arif, acara piknik itu masih menyenangkan. Arif dan Aulia pergi menuju tengah pantai, jaraknya hanya 20 meter dari bibir pantai. Sedangkan Alpin bermain sekitar 10 meter dari bibir pantai.

    “Sementara rekan kami yang lain masih bermain di tepi pantai,” terangnya.

    Hanya beberapa menit setelah mandi, maut mulai mengintai. Tiba-tiba saja, air laut pasang. Tubuh ketiga sahabat itu pun terhempas, lalu terbawa ombak.

    “Awalnya, kedalaman air hanya sedada kami. Tiba-tiba air itu mendorong tubuh saya, saat itu lah kami mulai melambaikan tangan untuk minta tolong,” terang Arif.

    Awalnya, kata Arif, lambaian tangan itu dianggap seperti main-main oleh pengunjung dan penjaga pantai. Tapi akhirnya, pengunjung langsung sigap dan mencoba memberikan bantuan kepada tiga orang itu.

    “Saya dan Aulia sempat tenggelam. Kalau tak cepat ditolong, mungkin kami akan ikut mati,” ucap Arif.

    Tapi dari ketiga orang tadi, hanya Alpin yang tidak ditemukan. Karena kejadian ini, pengunjung pantai yang lain sempat panik. Mereka pun hanya bisa membantu untuk mencari korban.

    “Saya dan Aulia bisa berenang, sedangkan Alpin tak bisa. Kami berdua pun sempat menelan air laut,” tutupnya.(jho)Â