Disbud dan Kemendikbud ‘Hidupkan’ Teater Bangsawan dan Ghazal

    spot_img

    Baca juga

    Genset Indomaret Digondol Maling, Tiga Pelaku Ditangkap, Satu Orang Buron

    BATAM, POSMETRO: Satu unit genset Indomaret Botania 2, Kecamatan...

    Ahmad Yuda Siregar Calon Bupati yang Bakar Istri, Dituntut Hukuman Mati

    BATAM, POSMETRO: Hukuman mati menurut Windi Martika, pantas bagi...

    Halal Bihalal Bersama PMI di 12 Negara, IBA: PMI Menopang Perekonomian Nasional

    BATAM, POSMETRO: Internasional Bisnis Asosiasi (IBA) kembali menggelar acara...

    Gubernur Serahkan Bantuan Senilai Rp7,45 Miliar di Tarempa, Anambas

    KEPRI, POSMETRO: Menutup kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas,...
    spot_img

    Share

    Sekretaris Disbud Lingga sekaligus Ketua Sanggar Sri Mahkote Lingge Kamaruzzaman. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Kebudayaan (Dikbud) menghidupkan kembali seni pertunjukkan teater bangsawan dan seni musik Melayu Ghazal yang hampir punah, di Bunda Tanah Melayu.

    Selama dua malam, pertunjukkan teater bangsawan diisi oleh Sanggar Sri Mahkote Lingge dan Sanggar Rampai Senandung serta seni musik Melayu Ghazal Lingga oleh Sanggar Sri Cendane juga di hidupkan kembali melalui satu panggung dalam satu tujuan.

    Pertunjukan pentas seni dan kesenian salama dua malam di Lapangan Hangtuah Daik Lingga tersebut, dimulai Sabtu dan Minggu (16-17/11) malam, sudah dikemas beberapa hari belakangan ini.

    Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga H. Muhammad Ishak melalui Sekretaris Disbud Kamaruzzaman menuturkan, revitalisasi seni pertunjukkan yang hampir punah oleh Direktorat Kesenian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia akan dihadiri dan ikut menyaksikan Teater Bangsawan dan Ghazal.

    “Dalam dua malam itu kita menampilkan Teater Bangsawan dan Musik Ghazal. Kalau teater bangsawan kami menampilkan Sanggar Sri Mahkote Lingge dari Daik dan Sanggar Rampai Senandung dari Pulau Mepar,” ungkap Kamaruzzaman, Jumat (15/11).

    Kata pria yang dipercaya menjadi Ketua Sanggar Sri Mahkote Lingge ini lagi, dua sanggar akan ditampilkan itu, Sri Mahkote Lingge membawa seni teater bangsawan berjudul ‘Dendam Putra Mahkota’ sedangkan dari Sanggar Rampai Senandung berjudul ‘Keris Tegak Membela Kebenaran’.

    “Sanggar Sri Mahkote Lingge akan tampil Sabtu (16/11) malam, sedangkan Sanggar Rampai Senandung pada hari Minggu (17/11) malam, di malam terakhir, semoga agenda yang dibuat Disbud berjalan lancar,” harap dia.

    Kamaruzzaman juga mengaku, penyelenggaraan revitalisasi Teater dan Musik Ghazal ada perjanjian kerjasama Pemkab Lingga dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai mana diketahui, Teater Bangsawan merupakan salah satu dari 25 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang telah mendapat pengakuan tahun 2005 lalu oleh Pemerintah RI.

    “Sebelum mendapat pengakuan (teater bangsawan) dari Pemerintah RI, kita juga sering tampil pada momen-momen tertentu. Tapi dengan mendapat WBTB dan ada kerjasama kementerian lebih baik lagi untuk direvitalisasi. Kalau Musik Ghazal, memang sudah lama, tapi Alhamdulillah pada acara itu kita sudah menampilkannya,” terang dia.

    Setelah mendapatkan WBTB, wajib bagi Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Disbud menjaga warisan ini paling tidak pada momen-momen besar seperti sekarang ini, menjelang Hari Jadi Kabupaten Lingga.

    “Menjaga berati harus melestarikan. Mendapat pengakuan WBTB bukanlah yang mudah, sebab harus ada data pendukung. Kalau Teater Bangsawan Lingga ada dasar dan manuskripnya. Insya Allah pada malam pembuka, akan dihadiri Direktur Kesenian Kemendikbud RI, Doktor Restu Gunawan,” tukasnya.(mrs)