Potret Pendidikan di Karimun, Yayasan Tanpa Pamrih Buka Sekolah Non formal (2)

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Apresiasi Antusiasme Masyarakat Dukung Kemenangan Timnas Indonesia U23

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi...

    Ini 30 Nama Anggota DPRD Karimun Terpilih 2024-2029 Hasil Pleno KPU Karimun

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun resmi...

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...
    spot_img

    Share

    Ketua DPRD Karimun, M Yusuf Sirat saat mengunjungi tempat belajar terbuka seadanya yang dimotori YASKI di Karimun. (Posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Seperti, Rabu (6/11), Ketua DPRD Karimun, M Yusuf Sirat bersama Kapolres Karimun, AKBP Yos Guntur Yudi FS, Sik menyambangi Pasar Telaga Mas, Kelurahan Sei Lakam Barat, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

    Di lokasi ditemukan sebuah yayasan yang turut andil tanpa pamrih yang membuka sekolah non formal. Meski tak rutin, namun lokasi yang berada di pusat kota ini mencerminkan buruknya sistem pendidikan di Karimun.

    Yayasan Kasih Surya Indonesia (YASKI) berbaur bersama anak-anak kurang mampu tersebut. Mengajarkan pendidikan membaca, berhitung, hingga masalah kebersihan dan lain-lainnya. Bukan baru sekarang. Yayasan yang dikordinatori Robet ini sudah berlangsung 3 tahun belakangan ini.

    “Sudah tiga tahun di Karimun, kami mencoba ikut andil dalam memberantas buta aksara. Kami bersama tim ada 16 orang turun ke lokasi untuk mengajarkan mereka membaca, berhitung dan lainnya, khususnya bagi anak-anak di usia sekolah yang tidak sekolah,” ujar Robet.

    Menurutnya ada 100 orang anak yang dididik di Pasar Telaga Mas. Namun jumlah tenaga pengajar yang dimilikinya terbatas membuat pihaknya tak mampu rutin mengajar di lokasi itu.

    “Tak ada niat lain dari kami, kami hanya yayasan sosial yang ingin mewujudkan anak daerah ini bisa membaca dan mendapatkan pendidikan,” ucapnya. Ada 20 lokasi yang dibinanya di Kabupaten Karimun. Termasuk di sejumlah pulau-pulau.(ria)