Dirjen Hubdat: Kerugian Terbakarnya KMP Sembilang Full Ditanggung Perusahaan

    spot_img

    Baca juga

    Genset Indomaret Digondol Maling, Tiga Pelaku Ditangkap, Satu Orang Buron

    BATAM, POSMETRO: Satu unit genset Indomaret Botania 2, Kecamatan...

    Ahmad Yuda Siregar Calon Bupati yang Bakar Istri, Dituntut Hukuman Mati

    BATAM, POSMETRO: Hukuman mati menurut Windi Martika, pantas bagi...

    Halal Bihalal Bersama PMI di 12 Negara, IBA: PMI Menopang Perekonomian Nasional

    BATAM, POSMETRO: Internasional Bisnis Asosiasi (IBA) kembali menggelar acara...

    Gubernur Serahkan Bantuan Senilai Rp7,45 Miliar di Tarempa, Anambas

    KEPRI, POSMETRO: Menutup kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas,...
    spot_img

    Share

    Dirjen Hubdat Kemenhub RI, Irjen Pol Budi Setiyadi (tengah). (posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Dirjen Hubdat Kemenhub RI, Irjen Pol Budi Setiyadi mengatakan, KMP Sembilang masuk docking di PT KMS diketahui belum 1 bulan, dimana seharusnya perbaikan kapal memakan waktu sekitar 3 hingga 4 bulan, menurut informasi pada saat kejadian pengerjaannya katanya sudah mencapai 80 persen.
    “Namun akan kita telusuri lagi,” tambahnya.

    Sementara untuk pembiayaan pengerjaan, dipastikan akan dibayar pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI, dikarena kapal itu masih disubsidi pemerintah. Namun pihaknya akan membayarkan biaya pengerjaan sesuai dengan penyelesaian pengerjaan.

    “Akan kita bayar sesuai pengerjaan yang katanya 80 persen tadi, namun kita meminta surat resmi terkait penyelesaian pengerjaan 80 persen tadi,” tandasnya.

    Kemudian untuk kerugian yang diderita akibat terbakarnya KMP Sembilang, pihaknya juga akan meminta ganti kerugian penuh dari perusahaan PT KMS.
    “Untuk kerugian kita minta full dari perusahaan tentunya,” ketusnya.

    Terkait penyebabnya pihaknya menunggu laporan dari kepolisian. Bahkan untuk permasalah penyelidikan agar terus dilakukan untuk memastikan unsur penyebab kebakaran.
    Termasuk apakah ada kelalaian dari perusahaan, pekerja atau lainnya.

    “Kalau kita lihat kemarin dari TV, kejadiannya sangat cepat sekali api seperti dari bagian atas. Namun di lokasi kita juga mendapati pengerjaan pengelasan dilakukan di bawah, kemudian di atas banyak tinner. Hal ini kemudian yang memungkinkan cepatnya terbakar. Mungkin saja faktor pengawasan yang kurang, ada pekerja yang bekerja sambil merokok dan lainnya bisa aja terjadi, atau memang dari percikan api las, namun menunggu hasil kepolisian,” tegasnya.(ria)