BATAM, POSMETRO.CO: Muhammad Shabri (19), seorang nelayan diketahui meninggal di atas sampannya, tepatnya di perairan Pulau Keramat, Kelurahan Pulau Buluh, Kecamatan Bulang.
Informasi yang dihimpun POSMETRO.Co, awalnya Shabri tak kunjung pulang ke rumahnya di Tanjung Kawah yang masih di seputar Pulau Buluh. Padahal, hari sudah mulai malam.
Hal ini pun membuat keluarga korban khawatir. Akhirnya, Heri Ujang (51), orang tua Shabri serta abang kandungnya bernama Muhammad Hafis (21) melakukan pencarian di pesisir pantai Pulau Buluh.
“Karena tak kunjung pulang, akhirnya kami memutuskan untuk mencarinya menggunakan boat, hingga keliling di seputaran perairan Pulau Buluh,” ujar Heri.
Usaha untuk melakukan pencarian Shabri pun membuahkan hasil. Dari kejauhan, ia melihat sampan yang sering digunakan Shabri. Tapi Shabri masih belum terlihat.
Hingga akhirnya, Heri dan Hafis mendekati sampan tersebut. Spontan saja mereka terkejut, pasalnya Shabri ditemukan dengan posisi terlentang di atas sampannya.
“Kami mengangkat tubuhnya dan mengecek denyut nadi, tapi sudah tidak berdenyut lagi,” tutur Heri.
Selanjutnya, Shabri dibawa ke Puskesmas Kecamatan Bulang. Ternyata, petugas medis menyatakan Shabri sudah meninggal.
Hal ini pun membuat warga sekitar terkejut. Kejadian ini langsung diberitahukan ke Polsek Batuaji, sebab masih membawahi dua Kecamatan, yakni Batuaji dan Kecamatan Bulang.
“Korban sudah di rumah duka untuk disemayamkan,” kata Kapolsek Batuaji, Kompol Jun Chaidir melalui Kanit Reskrim, Iptu Thetio.
Thetio melanjutkan, Shabri ditemukan terlentang di atas sampannya pada Rabu (25/11) pukul 19.00 WIB. Saat dilakukan pengecekan, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.
“Kuat dugaan, korban jatuh di atas sampannya hingga menyebabkan meninggal dunia. Sejauh ini tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban,” tutupnya.(jho)