Menyusuri Hutan Mangrove di Desa Mekar Jaya, Natuna

    spot_img

    Baca juga

    Partai NasDem Buka Pendaftaran Penjaringan Calon Kepala Daerah Hingga 11 Mei  

    BATAM, POSMETRO.CO : Partai Nasional Demokrasi (NasDem), memperpanjang pendaftaran...

    Warga dan Pengembang Nyaris Bentrok di Sagulung  

    BATAM, POSMETRO.CO :  Warga yang bermukim di RW 01...

    Delegasi Indonesia Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Pengurangan Kemiskinan

    JAKARTA, POSMETRO: Delegasi Indonesia mendorong implementasi kesetaraan pemberdayaan perempuan...

    Monitoring Laporan SP4N LAPOR, Ombudsman Kepri Menilai Pemda Belum Maksimal Lakukan Evaluasi

    BATAM, POSMETRO: Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan...

    Workshop Jelang Penilaian Kepatuhan

    BATAM, POSMETRO: Jelang Penilaian Kepatuhan Penyelenggara Pelayanan Publik tahun...
    spot_img

    Share

    DULU, Desa Mekar jaya, mungkin masih asing, bagi wisatawan di luar Kepri. Tapi, nama objek wisata satu ini, sekarang telah viral. Bagi masyarakat Natuna sudah sangat akrab nama kawasna itu di telinga. Kawasan ini, kini menjadi perhatian.

    Destinasi wisata mangrove Desa Mekar Jaya berjarak sekitar 70 kilometer dari Ranai, dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam 30 menit. Mangrove park Desa Mekar Jaya ini mulai ditata sejak September 2018, melalui swadaya masyarakat desa berhasil membangun 120 meter jalur pejalan kaki di sepanjang bibir sungai hutan mangrove mereka.

    Kini destinasi Mangrove Park Desa Mekar Jaya terus dibenahi.Jalur pejalan kaki sudah mencapai 900 meter, sejumlah gazebo dan beberapa spot foto pun sudah tersedia. Akses jalan di sekitar desa ini juga sudah diaspal.

    Desa Mekar Jaya merupakan desa hasil pemekaran dari Desa induk Sedanau Timur atau yang lebih dikenal sebelumnya dengan sebutan desa Tanjung Sebauk terletak di sebelah barat, Ranai. Desa ini baru berdiri di tahun 2002 lalu.

    Potensi dari desa ini adalah pertanian dan perikanan. Namun, di samping itu terdapat pula hutan mangrove yang cantik yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

    Tahun 2022 lalu, Desa Mekar Jaya khususnya karena potensi pariwisata di hutan mangrove tersebut masuk sebagai 300 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. ADWI merupakan ajang kompetisi Desa Inovatif dan kreatif dengan konsep wisata yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

    Desa Mekar Jaya merupakan salah satu Desa di Kabupaten Natuna, yang berhasil mengembangkan potensi alamnya disektor pariwisata. Wisata alamnya dikelola dengan baik.

    Wisata mangrove yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekar Jaya, dapat dijadikan sumber pendapatan Desa, serta mampu menciptakan efek domino bagi kesejahteraan masyarakatnya.

    Banyak warga setempat yang mulai membuka usaha kuliner. Artinya dengan keberadaan wisata mangrove ini, banyak peluang usaha yang bisa dilakukan oleh warga sekitar. Dan pastinya jika wisata ini berkembang, akan menyerap tenaga kerja tempatan

    Selain menyuguhkan pemandangan alam hutan bakau atau mangrove yang masih terjaga keasriannya, wisata mangrove di Mekar Jaya juga dapat dijadikan tujuan wisata kuliner khas Natuna. Kepiting bakau dan kepiting rajungan, merupakan salah satu menu favorit wisatawan, saat berkunjung ke Desa yang dulu lebih dikenal dengan nama Sebuton tersebut.

    Jadi, tujuan wisata Anda perlu memperhitungkan wisata mangrove di Desa Meka Jaya ini. Keindahan alamnya, membuat semua mata terpesona. Apalagi, kawasna ini masuk dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri Nomor 1263 tahun 2022 sebagai Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri.

    Pemerintah provinsi Kepri, melalui Dinas Pariwisata Kepri, terus berupaya melakukan segala cara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Kepri.

    Salah satunya, dengan menetapkan sejumlah destinasi pariwisata yang ada di 7 kabupaten/ kota di Provinsi Kepri.

    Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran pada Dinas Pariwisata Kepri, Afitri Susanti, kepada Posmetro.

    “Kita fokus dan berusaha semaksimal mungkin membenahi segala fasilitas yang ada, demi meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kepri, baik itu wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara.” ujarnya.(zam/aiq)