POSMETRO.CO Lifestyle

Racikan Coto Makasar dari Sang Disc Jockey

Dj PudjaEcko dengan racikan coto Makasar buatannya.

BATAM, POSMETRO.CO : Mungkin banyak yang berpikir, musik tak membawa pengaruh bagi makanan. Makanan enak ya tetap terasa enak meski tanpa musik. Tapi ternyata tidak demikian.

Setidaknya ini yang diungkapkan oleh tim peneliti dari Universitas Oxford. Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Charles Spence ini awalnya ingin mencari tahu jenis musik yang berpengaruh terhadap rasa pedas dalam makanan.

Janice Wang, salah satu psikolog yang ikut dalam penelitian ini, mengatakan bahwa ada beberapa aspek musik yang bisa meningkatkan sensasi pedas.

“Hipotesis kami adalah, lagu seperti itu bisa menguatkan ekspektasi orang terhadap rasa pedas dalam makanan,” ujarnya pada The Telegraph.

“Pemikiran lain adalah, titi nada tinggi, distorsi, dan tempo cepat diasosiasikan dengan energi tinggi, dan perasaan itu seperti cerminan sensasi saat menyantap makanan pedas,” lanjutnya. Dalam penelitian yang dimuat di jurnal Food Quality and Preference, contoh lagu modern yang disarankan untuk meningkatkan rasa pedas adalah “I Bet You Look Good on the Dance Floor” dari grup rock asal Inggris, Arctic Monkey. Lagu “Never Fallen In Love” dari The Buzzcocks juga menjadi pilihan yang tepat.

Eits, saat ini kita tak berbicara banyak tentang pengaruh musik pada makanan, tetapi ada hubungan juga dengan hal itu. Ini kisah seorang Disc Jockey atau DJ ternama di Kota Batam dan Kepulauan Riau yang sudah melanglang buana diberbagai tempat hiburan malam,  dan tentang pandemi yang membuatnya alih pekerjaan menjadi berjualan coto Makassar.

Pandemi yang belum kunjung usai, hingga kini terus menghantam kelangsungan hidup para pekerja hiburan malam di Kota Batam.

Jika tak ingin mati kelaparan, para pekerja hiburan malam harus terus memutar otak, menciptakan inovasi agar kehidupan terus berjalan.

Ini kisah DJ Pudjaecko. Peraturan Pemerintah Kota Batam terkait diberlakukan jam operasional hiburan malam guna mencegah penyebaran Covid-19 tak pelak turut berdampak pada usaha hiburan malam tempat dia bekerja yang berlokasi di Batu Selicin, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.

Bersama sang istri Artika yang juga berprofesi sebagai FDj dan penyanyi, Dj Pudja (31) berinovasi jualan Coto Makassar.

“Awalnya saya mau cari tambahan keuangan dari kursus DJ, namun pandemi Covid-19 dikhawatirkan tidak ada peserta jadi ditunda dulu. Sekarang saya mengelola warung makan ini, namanya Coto Makassar Bunda Lempok” ujar Pudjal ketika ditemui di tempat usahanya, baru-baru ini.

Siapa yang tidak kenal dengan masakan coto makassar, sangat lazim ditemui mulai dari kota-kota besar hingga pinggiran kota. “Kebetulan istri darah makassar, jadi bumbu dan resep dari sang istri yang hobi kuliner” lanjut Dj Pudja.

Ayah dari dua orang anak usia 12 tahun dan 3,5 tahun ini menyampaikan, kekentalan kuah dan kualitas bumbu sangat berbeda.

“Racikan bumbunya berbeda, ini dibuat pakai kasih sayang dan semangat berjuang untuk kelangsungan hidup, dan sedikit sentuhan spinning disc” kelakar pudja.

Dari pantauan awak media, terlihat ramai para pembeli yang menyukai coto Makassar buatan yang disajikan langsung oleh penjual yang biasa menyajikan house music ini.

Salah seorang pembeli, Dado mengatakan, ia melihat promo Coto Makassar Bunda Lempok dari Instastory Dj PudjaEcko.

“Beberapa hari yang lalu, saya melihat di Instastory, postingan DJ Pudjaecko, trus saya cobain beli, ternyata tidak enak tapi Uueennaaakkkkkk. Coto Makassar paling uueennaaakkkkk nomor dua Se-Indonesia” lanjut Dado Herdiansyah.

Jika Anda berminat, silahkan datang langsung ke lokasi yang beralamat di Mega Legenda, Pasar Legenda Malaka, Batam, pas depan pasar Mega Legenda.

Stand Coto Makassar Bunda Lempok mulai buka dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB.

Jangan lupa ikuti akun media sosialnya di @DjPudjaecko dan @Artikajean.(dye)