Malam-malam Ribuan PTPS ‘Dipaksa’ Bawaslu untuk Rapid Test, Kejar Target?

    spot_img

    Baca juga

    Gubernur Serahkan Bantuan Senilai Rp7,45 Miliar di Tarempa, Anambas

    KEPRI, POSMETRO: Menutup kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas,...

    Bersama Menko PMK, Gubernur Ansar Hadiri Halalbihalal Keluarga Besar Muhammadiyah

    KEPRI, POSMETRO: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan...

    Turnamen Voli Putri U-23 Gubernur Cup Zona Anambas Resmi Ditutup Gubernur Ansar

    KEPRI, POSMETRO: Masih di Kabupaten Kepulauan Anambas, setelah memberikan...
    spot_img

    Share

    Para PTPS yang sempat terlantar menunggu rapid test usai mengikuti Bimtek di dalam dan luar Hotel Sahid Batamcentre, Kamis (26/11). Foto: dok

    BATAM, POSMETRO. CO: Ribuan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) se-Kota Batam yang sempat terlantar usai menjalani Bimbingan Teknis (Bimtek) akhirnya di-Rapid Test pada Kamis (26/11) malam.

    Informasi yang diperoleh POEMETRO.CO, ribuan PTPS tersebut akhirnya menjalani rapid test beberapa jam setelah sempat terlantar usai menjalani Bimtek di sejumlah hotel di Batam.

    “Petugas rapid test datang sekitar pukul setengah sembilan malam bang. Petugasnya ada empat orang,” ujar seorang PTPS yang enggan ditulis namanya, Kamis malam.

    Petugas rapid test itu disinyalir berasal dari Jakarta. Mereka mengenakan seragam biru bertuliskan PT. Signa Promedic Supplies.

    Para PTPS mempertanyakan profesionalitas jajaran Bawaslu Batam khususnya, dan Bawaslu Kepri yang terkesan semena-mena.

    “Tidak semestinya rapid test ini dilakukan malam hari. Apalagi kita dari pagi menjalani bimtek hingga sore,” ujarnya, menyesalkan kelakuan jajaran pengawas pemilu tersebut.

    Pria ini mengutarakan, hasil rapid test yang dilakukan tersebut, menjadikan kekhawatiran para PTPS, karena kondisi fisiknya sudah terkuras mengikuti kegiatan Bimtek sejak pagi hari.

    “Kondisi kita sudah kecapean begini, lalu di-rapid test, tentunya imun tubuh sudah menurun. Bisa jadi hasilnya reaktif,” ujarnya.

    Ia menyayangkan, pola kerja Bawaslu yang terkesan memaksakan rapid test. “Rapid test kan bisa dilaksanakan besok pagi,” ulasnya. “Ada apa ini, seperti kejar target saja”.

    Sementara itu, salah seorang warga yang keluarganya jadi PTPS dari Pulau Kasu, Kecamatan Belakangpadang juga mengatakan, saudaranya itu harus mengikuti bimtek ke daerah mainland yang merupakan zona merah Covid-19.

    Karena harus mengikuti rapid test hingga malam hari, ia terlambat pulang ke rumah. Keluarga pun sempat khawatir, lalu menghubunginya melalui seluler.

    “Saudara saya itu sampai di rumah pukul sepuluh malam. Pergi sejak pagi hari. Kami sempat khawatir juga karena sampai malam belum pulang,” ucapnya menyayangkan kinerja Bawaslu.

    Seperti diketahui, pada Kamis (26/11), ribuan PTPS dari 12 kecamatan termasuk dari kecamatan di hinterland yang kini masuk zona kuning dan hijau seperti Kecamatan Belakangpadang, Bulang dan Galang, juga mengikuti bimtek di 11 hotel yang tersebar di mainland (zona merah).

    Jumlah keseluruhan PTPS se-Kota Batam 2.177 orang. Dan ada dua kecamatan yang menggelar dua hari bimtek dari Kamis dan Jumat. Seperti Kecamatan Sagulung dan Batam Kota.

    Sementara itu, Ketua Bawaslu Batam, Syailendra Reza Irwansyah Rezeki yang dikonfirmasi melalui selulernya tidak mengangkat. Pesan elektronik yang dikirim juga belum dibalas, hingga Kamis pukul 19.30 WIB.

    Dihubungi terpisah, Koordinator Divisi Pencegahan & Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kepri, Idris mengatakan, ia tidak mengetahui terkait kegiatan rapid test tersebut, karena bukan dirinya yang menghandelnya tapi bagian divisi sumber daya manusia (SDM) dan Organisasi.

    “Coba tanyakan kepada pak Said (Abdullah Dahlawi). Beliau yang paham soal tersebut (rapid test),” ujarnya, Kamis malam.

    Saat Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Kepri, Said Abdullah Dahlawi dihubungi POSMETRO.CO melalui selulernya beberapa kali tidak diangkat.(waw)