Terungkap, Ketua Bawaslu Kota Batam Diduga jadi Timses RAMAH

    spot_img

    Baca juga

    Suami Pembunuh Sang Istri di Kundur di Dor

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Pelaku IW, sang suami yang tega membunuh...

    Da’i Kamtibmas Bantu Tugas Polisi Sejukkan Hati Jamaah

    BATAM, POSMETETRO: Wujudkan situasi keamanan ketertiban masyarakat atau Kamtibmas,...

    3 Kapal Asing Curi Ikan Gunakan Trawl, Pung: Kerusakan Ekologinya Lebih Besar

    BATAM, POSMETRO: Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berhasil...
    spot_img

    Share

    Surat Timses Ramah yang mencantumkan nama yang identik dengan Ketua Bawaslu Kota Batam, Syailendra Reza. (Posmetro.co/waw)

    BATAM, POSMETRO.CO: Jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam kembali menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, ditemukan data yang menerangkan keikutsertaan Ketua Bawaslu Kota Batam di tim sukses kepala daerah.

    Dalam dokumen yang bertuliskan arsip KPU Kota Batam tahun 2015 itu tertera nama Reza Shaelandra yang namanya identik dengan Ketua Bawaslu Kota Batam, Syailendra Reza Irwansyah Rezeki yang kini menakhodai lembaga pengawasan di Kota Batam. Dalam dokumen berkop Tim Pemenangan Walikota dan Wakil Walikota Batam Periode 2016-2021 Ramah (Rudi-Amsakar) tersebut, nama Reza yang berada di urutan nomor dua itu bertugas sebagai tim rekruitmen dan pelatihan saksi.

    Informasi yang dihimpun di lapangan, Syailendra Reza sudah lama malang melintang di dunia pengawasan pemilu di tingkat kota. Namun waktu itu hanya jadi anggota (dulu namanya Panwaslu Kota Batam). Dan baru kali ini menjadi ketua sejak Panwaslu di-upgrade menjadi Bawaslu Kota Batam tahun 2019 yang beranggotakan 5 orang (masa kerja 5 tahun). Ia juga sebagai dosen.

    Sebelum ‘berhasil’ duduk di Bawaslu, Reza melamar di KPU Kota Batam, namun tidak lolos. Diduga karena adanya dokumen tersebut. “Iya, dia pernah mendaftar KPU tapi tak lolos,” ujar sumber POSMETRO.CO, sembari mengatakan, bukan itu saja, tidak lolosnya itu juga karena ada faktor kesehatannya juga.

    Namun, saat mendaftar di Bawaslu, pria berbadan ramping itu cukup mudah melenggang menjabat sebagai pengawas pemilu. Saat itu ketua tim seleksi penerimaan Bawaslu Kota Batam adalah R, yang merupakan pegawai Pemko Batam.

    “Saya tidak tahu kenapa bisa lolos, saat tes di Bawaslu (Kota Batam),” ucap sumber yang enggan namanya ditulis.

    Ia pun tak habis pikir terhadap ‘permainan’ tersebut. Perempuan yang menjadi ketua tim seleksi Bawaslu Kota Batam itu sekarang mendapat kedudukan jabatan di Pemko Batam.

    Selain itu, saat seleksi juga diduga tidak menjalani prosedur secara benar. Yakni dalam tahap tes kesehatan, ada dua anggota Bawaslu Kota Batam yang tes kesehatannya sampai mengulang dua kali tapi lulus. Kini, keduanya pun duduk ‘berleha-leha’ menyandang jabatan sebagai pengawas pemilu.

    “Ada dua orang yang mengulang (tes kesehatan) sampai dua kali. Ini kok bisa lulus pula. Sedangkan peserta yang tidak mengulang tes kesehatan malah tidak lulus,” katanya, keheranan.

    Terpisah, Ketua Umum DPP LSM Suara Rakyat Keadilan (SRK), Akhmad Rosano, mengatakan, terpilihnya Reza di Bawaslu Kota Batam syarat kepentingan penguasa.

    “Dugaan saya ketua Bawaslu ini terpilih dulu, karena pernah menjadi tim sukses Rudi-Amsakar. Artinya, sangat sulit kita bisa percaya terhadap pimpinan Bawaslu Batam saat ini,” ujar Rosano kepad wartawan, Selasa (24/12).

    Rosano mengatakan, saat ini pihaknya tak percaya Bawaslu akan netral dalam mengawal pesta demokrasi yang tahapannya sudah berjalan. “Saya tak percaya mereka bisa netral (pengawasi pesta demokrasi),” ujar Rosano.

    Dugaannya semakin kuat adanya ‘permainan’, karena tim seleksi Bawaslu Batam dari jajaran Pemko Batam. “Dari awal saya menduga pemilihan itu sarat kepentingan politik. Apalagi setelah kita lihat surat tim pemenangan ini beredar,” katanya.

    Ia menegaskan, akan menyelidiki beredarnya surat tim pemenangan Rudi-Amsakar tersebut. Selanjutnya akan melaporkan ke pihak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

    “Ini tak boleh dibiarkan. Saya bersama tim akan menyelidiki ini. Dan saya akan laporkan ke DKPP. Karena Bawaslu Batam saya duga tidak netral lagi. Ditambah dengan adanya pemilihan panwascam se-Kota Batam yang saya duga sarat kepentingan salah satu bakal calon Walikota Batam,” ucapnya.

    Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Batam, Syailendra Reza yang dikonfirmasi POSMETRO.CO, via WhatsApp hingga Kamis (26/12) belum berkomentar.(*/waw)