Cegah Penyelundupan BBL, PSDKP Laksanakan Operasi Lobster Sakti

    spot_img

    Baca juga

    Dibuka Ibu Negara, Ketua Dekranasda Kepri Hadiri Perayaan HUT Dekranas ke-44 di Kota Solo

    KEPRI, POSMETRO: Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi...

    Pemprov Kepri Berkomitmen Ikut Perluas Implementasi Desa Antikorupsi

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berkomitmen meningkatkan peran...

    Buka Munas ASITA XIII, Gubernur Ansar Ingin Ada Terobosan Baru Majukan Pariwisata

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad menghadiri...

    Sempena Hari Marwah, Gubernur Beramah Tamah dengan Tokoh Pejuang Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad beramah tamah...

    Stand Kepri di Pameran HUT Dekranas ke-44 jadi Atensi Ibu Negara Iriana Jokowi

    KEPRI, POSMETRO: Stand Dekranasda Provinsi Kepri menjadi salah satu...
    spot_img

    Share

     BATAM, POSMETRO.CO :  Untuk mencegah penyelundupan benih bening lobster (BBL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), melaksanakan operasi bersama pengawasan dan penindakan.

    Operasi tersebut di awali dengan melakukan upacara di pangkalan PSDKP Barelang, Jumat(1/12).

    Operasi ini turut melibatkan seluruh stake holder terkai seperti TNI, Polri, Bea dan Cukai, Bakamla. Masing masing instansi langsung membawa armada kapal patroli ataupun kapal pengawas yang mereka miliki.

    “Operasi gabungan ini resmi dibuka dan langsung berjalan hari ini,” kata Dirjen PSDKP, Laksamana Muda TNI Adin Narawaluddin di pangkalan PSDKP.

    Adin menjelaskan operasi bersama dengan sandi operasi Lobster Sakti ini. bertujuan untuk meningkatkan pengawasan BBL yang ada di wilayah perairan Indonesia agar tidak keluar begitu saja ke luar negeri.

    Adin melanjutkan, Indonesia belum ada ketentuan untuk ekspor BBL sehingga perlu pengawasan yang serius agar BBL tidak keluar. Dalam operasi gabungan ini pengawasan lebih ke indikasi penyeludupan BBL ke Vietnam, baik melalui Singapura ataupun yang langsung ke Vietnam.

    “Vietnam sendiri telah klaim bahwa BBL mereka dari Indonesia, sementara Indonesia sendiri belum ada ketentuannya untuk ekspor BBL ke Luar. Jadi ini tentunya ilegal, sehingga operasi bersama ini di harapan bisa memutuskan pendistribusian BBL baik yang langsung ke Vietnam ataupun melalui Singapura, ” ujar Adin.

    Adin mengakui, kerugian negara cukup besar akibat adanya penyelundupan BBL. Bahkan jika di hitung, kerugian mencapai Rp 30 trilliun. Sedangkan yang berhasil diamankan sekitar Rp163 milliar

    “Jumlahnya tidak sebanding dengan pembudidayaan BBL, kerugian satu benih lobster sebesar Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu,” ungkapnya.

    Dengan adanya operasi ini, maka di harapkan BBL bisa meningkat pesat di negara Indonesia. Untuk itu, pengawasan terhadap penyeludupan BBL harus terus ditingkatkan, dan jangan sampai ada ruang bagi pelaku penyelundup BBL

    “Bukan hanya tugas PSDKP saja, tapi semua instasi dan masyarakat harus ikut serta untuk mengawasi pemyelundupan BBL yang merugian negara kita,” tuturnya.

    Usai apel tersebut, Adi berserta rombongan melakukan pengecekan kapal armada serta petugas yang sudah standby di kapal.

    “Semuanya sudah siap, hari ini sudah mulai operasinya,” tutupnya. (jho)