POSMETRO.CO Metro Kepri

Ada Koleksi Uang Rupiah Kepulauan Riau di Museum BI

BATAM, POSMETRO.CO : Museum Bank Indonesia (MUBI), yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta, memiliki satu ruangan yang menjadi idola para pengunjung yakni ruang Numismatik.

Ruangan ini menampilkan koleksi uang-uang kuno hingga uang modern yang dijadikan sebagai alat jual beli sejak zaman kerajaan di Indonesia. Mulai uang-uang kuno dari negara lain, seperti Jepang, China, India, Korea, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya.

Satu di antaranya mata uang Rupiah Kepulauan Riau (KRRp) menjadi koleksi di Museum Bank Indonesia. Uang ini tidak hanya sekadar potongan kertas, melainkan saksi peranannya yang signifikan dalam mengatasi penggunaan dolar Malaysia di Wilayah Kepulauan Riau pada Oktober 1963 silam.

Dari penjelasan Edukator MUBI, Krino bahwa KRRp, mata uang yang berperan dalam menghadapi penggunaan dolar Malaysia di Wilayah Kepulauan Riau. KRRp awalnya digunakan sebagai alat tukar untuk mengatasi dominasi dolar Malaysia di wilayah tersebut.

“Jadi pada masa lalu, Singapura dan Malaysia menggunakan uang Kepulauan Riau ini sebagai alat tukar dalam transaksi. Sebelumnya mengandalkan dolar sebagai mata uang utama,” jelasnya, Kamis (17/11).

Dari pecahan 10 KRRp, yang berwarna merah, menampilkan gambar Presiden Indonesia pertama, Soekarno, dengan seorang penari elegan di belakangnya. Mata uang ini bukan hanya menghiasi ruang museum, tetapi juga menjadi saksi sejarah bagaimana Kepulauan Riau melawan penggunaan mata uang asing.

Museum Bank Indonesia bukan hanya sekadar penyimpan uang, melainkan juga sebagai tempat edukasi bagi pengunjung. Krisno menjelaskan bahwa KRRp mencerminkan keberagaman dan sejarah ekonomi Indonesia, khususnya Provinsi Kepulauan Riau.

Krisno menerangkan, pada 1 Juli 1964 silam, KRRp ditarik dari peredaran dan digantikan oleh mata uang yang berlaku umum di seluruh Republik Indonesia, kecuali di Irian Barat. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kesadaran bahwa Rupiah tidak dapat secara efektif beredar di seluruh Indonesia.

“Ini sebagai upaya menyeimbangkan peredaran antara dollar dan Ringgit yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, diciptakanlah uang daerah di Provinsi Kepri. Meskipun memiliki kurs yang berbeda, inisiatif ini diizinkan karena kedekatannya dengan Malaysia yang masih bersatu dengan Singapura,” ujar Krisno.

Selain, penyimpan uang kita juga diajak untuk melihat ruang penyimpan emas di masa itu. Gedung buatan Belanda ini masih berdiri kokoh di kawasan Kota Tua Jakarta. Selain itu gedung ini terus melakukan inovasi dengan menghadirkan pengalaman menikmati tehnologi 4D Mapping Resolum Arena, yang dapat dinikmati di Immersive Arena Museum Bank Indonesia.

Hadirnya Immersive Arena, menjadi pendobrak bagi sejarah museum di Indonesia, dikarenakan MUBI merupakan museum pertama di Indonesia yang menerapkan tehnologi ini.

“Kita merupakan museum pertama di Indonesia yang menerapkan cinema 4D bagi pengunjung,” ujar Krisno.

Kehadiran Immersive Arena juga memberi kesan bagi para pengunjung, yang mendapatkan pengalaman baru dengan teknologi yang mengaburkan dunia nyata dengan dunia digital, sehingga pengunjung dapat merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata.

Krisno menjelaskan, fasilitas ini juga hadir dua kali dalam sehari pada pukul 11.00 WIB, dan 14.00 WIB pada hari Selasa – Jumat.

“Untuk sekali penggunaan hanya maksimal 20 pengunjung saja. Karena ruangangan juga terbatas,” kata Krisno.

Untuk Tehnologi 4D Mapping Resolum Arena ini menceritakan kisah terbentuknya Bank Indonesia. Sejak awal De Javasche Bank, yang dikuasai oleh VOC pada era kolonial Belanda sebelum Kemerdekaan RI.

“Ini menjadi fasilitas yang sangat modern di dalam gedung yang berusia 190 tahun lebih ini. Jadi banyak sejarah asal mula berdirinya gedung ini bisa ditonton di Immersive Arena,” pungkasnya. (hbb)