Gubenur Kepri Sesalkan Kepala BP Batam Tuduh Provinsi Dalang Demo Rempang di Mabes Polri

    spot_img

    Baca juga

    Pulang ke Indonesia, PMI Non Prosedural Bayar Rp10 Juta dan Disuruh Lompat ke Laut

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 16 pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural...

    Pemerataan Pendidikan Jadi Fokus Utama Disdik Kepri saat PPDB

    BATAM, POSMETRO.CO : Memperbaiki sistem Penerimaan Peserta Didik Baru...

    Tim Tinju Kepri Raih 2 Emas di Singapura

    BATAM, POSMETRO.CO : Brawl For It All Boxing Ameteur,...

    Gelar Fashion Ride Bersama Honda Stylo160  

    BATAM, POSMETRO.CO :  PT Capella Dinamik Nusantara selaku main...
    spot_img

    Share

    Ansar Ahmad

    BATAM, POSMETRO.CO : Gubenur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam sekaligus Wali Kota Batam Muhammad Rudi, untuk fokus selesaikan masalah Pulau Rempang bukan untuk memperkeruh suasana.

    “Saya menyampaikan beberapa hal terkait berita akhir-akhir ini. Saya terus terang merasa kecewa ketika kepala BP Batam (Rudi), berpidato berapi-api menyampaikan bahwa Provinsi Kepri menjadi penyebab demo. Memang dia tidak menyebut oknum siapa itu. Tapi kalau bilang isu itu dari provinsi, itu lembaga. Kalau itu lembaga harus ada bukti-bukti dan kejelasan keterlibatan provinsi,” tegasnya, saat konferensi pers di Aston Hotel Batam, Jumat (10/11) sore.

    Ketegasan ini ia sampaikan, karena ada oknum ASN Pemprov Kepri dilaporkan ke Mabes Polri, dituduh terlibat dibalik aksi demo Rempang beberapa waktu lalu.

    Sekali lagi Ansar menegaskan, tentang demo yang terjadi saat aksi di Kantor BP Batam September lalu, ia menekankan Pemprov Kepri, tidak ada oknum yang disebutkan terlibat.

    Bahkan, saat kasus Rempang bergulir ia meminta agar pihak-pihak terkait, termasuk keluarga dan pejabat di Pemprov, tidak ikut campur dalam urusan Rembang, karena hal tersebut sangat sensitif.

    “Dari awal saat kasus Rempang ini bergulir, saya sudah berpesan kepada keluarga, kerabat di Pemprov dan teman saya, agar jangan ikut campur urusan Rempang. Karena Rempang ini urusannya sangat sensitif,” tegasnya.

    Pada kesempatan beberapa kali rapat di Kementerian, Pemprov dan BP Batam sepakat, mengenai Rempang biar BP Batam dengan yang menjelaskan. Makanya, pihaknya mengaku heran dengan isu yang dilemparkan adanya keterlibatan oknum Pemprov.

    “Saya sudah sampaikan kemarin, mari fokus selesaikan masalah Rempang dengan baik. Kita justru jauh lebih penting mengejar investasi ini. Tapi harus membuat masyarakat kita lebih baik ke depan, daripada membangun polemik seperti ini. Saya tidak tahu ini, karena mungkin menyangkut elektabilitas popularitas begini. Sehingga mencari-cari kambing hitam,” terang Ansar.

    Sebagai pemimpin diharapkan tidak memperkeruh suasana, dengan membangun polemik. Harus memilah urusan politik harus dipisahkan dari kepentingan investasi. Ia mengajak Kepala BP Batam, fokus investasi harus berjalan dengan baik dan masyarakat harus ditangani dengan baik.

    “Saya ini pemimpin politik juga, dari dulu saya bisa membedakan mana urusan politik mana urusan pribadi. Ketika memimpin rapat di BP itu berkali-kali saya sampaikan jangan ada bicara-bicara masalah politik. Urusan politik harus dipisahkan. Dengan kepentingan investasi kita fokus investasi ini berjalan dengan baik,” pesannya.

    Ia mengajak semua pihak Perlu mencari solusi untuk menangani masalah ini dengan kedewasaan bukan saling menjatuhkan. Saat ini kondisi Rempang sudah kondusif, jangan karena hanya statement masalah kembali muncul. Ia tidak tahu apa tujuan dari penyampaian tersebut

    “Kita dewasa sajalah, sebagai pemimpin yang jauh yang lebih besar lebih baik itu yang terjadi. Kita memang jarang berbicara dengan beliau (Rudi). Tapi emang kita sudah sepakat bahkan sepakat tuh sama beliau. Tapi beliau itu seolah-olah kompromi. Saya mempersilahkan datang biar terbuka saja,” ucap Ansar menegaskan.(hbb)