Perhatian! Warga Batam dan Tanjungpinang Diimbau Pakai Masker

    spot_img

    Baca juga

    KPU Batam Resmikan Peluncuran Pilkada 2024  

    >>>Ajak Warga Berkolaborasi Sukseskan Pemilihan BATAM, POSMETRO.CO : Komisi Pemilihan...

    Dibuka Ibu Negara, Ketua Dekranasda Kepri Hadiri Perayaan HUT Dekranas ke-44 di Kota Solo

    KEPRI, POSMETRO: Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi...

    Pemprov Kepri Berkomitmen Ikut Perluas Implementasi Desa Antikorupsi

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berkomitmen meningkatkan peran...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi warga memakai masker saat berkegiatan di luar rumah.

    BATAM, POSMETRO.CO : Berdasarkan informasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKHK), bahwa di Kepri khususnya Kota Batam sedang mengalami kabut asap dampak dari kebakaran hutan yang terjadi di Riau.

    Kini status udara di Batam ditandai dengan warna kuning yang dimana hasil dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kepri, di Batam dan Tanjungpinang, saat ini dalam kategori tidak sehat.

    Adapun penilaian berdasarkan berikut, Standar warna Hijau (0-50) kualitas udara Sangat Baik, Biru (51-100) kualitas Baik, Kuning (101-200) kualitas udara tidak baik, Merah (201-300) kualitas udara sangat tidak baik, dan Hitam (>=300) kualitas udara membahayakan.

    Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid, mengimbau agar masyarakat Kota Batam menggunakan masker.

    Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam melalui Air Quality Monitoring System (AQMS) diketahui kualitas udara di Batam, Sabtu (7/10) kemarin, masuk dalam kategori tidak sehat, dengan nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) 114.

    “Pemerintah Kota Batam mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika harus beraktifitas di luar rumah diharapkan dapat menggunakan masker. Bagi anak-anak, lansia dan penderita asma sebaiknya hindari bermain diluar rumah,” imbaunya.

    Dari hasil monitoring yang dilakukan DLH Batam sejak (18/9) lalu, sampai hari ini nilai ISPU di Kota Batam relatif naik. Namun hasil monitoring yang dilakukan pada (4/10) nilai ISPU mencapai 94.

    “Artinya pada tiga hari yang lalu kualitas udara di Kota Batam masih berada direntang 51-100 yang masuk dalam kategori sedang. Dan saat tadi pagi dilakukan monitoring ISPU sudah naik direntang 101-200 berada pada kategori tidak sehat,” jelasnya.

    Sebutnya, tingginya nilai ISPU Batam berhubungan erat dengan kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera. Data dari BMKG jumlah hotspot Karhutla di Sumatera pada hari ini sebanyak 1.958 titik dan di Sumatera Selatan (Sumsel) berjumlah 1.386 titik. Jika melihat arah angin, kejadian di Batam mendapat kiriman dari daratan Sumsel.

    Berdasarkan AQMS ada lima kategori ISPU. Yakni dengan rentang 1-50 pada kategori baik, rentang 51-100 pada kategori sedang, rentang 101-200 pada kategori tidak sehat, rentang 201-300 pada kategori sangat tidak sehat, dan rentang 301 ke atas kategori berbahaya.

    Hal senada juga disampaikan, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Aprilia S. Pihaknya berpesan agar masyarakat agar meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

    Di antaranya mencegah jangan sampai terjadi peristiwa karhutla baik dalam skala kecil maupun besar antara lain dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak membakar sampah sembarangan, tidak membuang sampah sembarangan, segera padamkan api sebelum menjadi besar, tidak membuka lahan dengan cara membakar.

    “Mohon masyarakat waspada dalam berkendara baik transportasi darat, laut, dan udara serta masyarakat diimbau agar mengurangi kegiatan di luar rumah, dan ketika berada di luar ruangan untuk menggunakan penutup wajah atau masker,” imbaunya. (hbb)