Dari Harga Rp20 Ribu Sekilo, Harga Kangkung Anjlok ke Harga Rp4 Ribu Sekilo

    spot_img

    Baca juga

    Dua Tersangka Sudah Ditahan, untuk PJ Walikota Pinang, Masih Nunggu Surat dari Mendagri

    BINTAN, POSMETRO.CO: Satreskrim Polres Bintan saat ini telah melakukan...

    Menuju Bintan 1, Tujuh Orang Berebut Tiket dari Nasdem

    BINTAN, POSMETRO: Pertarungan menuju kursi calon bupati/wakil bupati Bintan,...

    Bandara Internasional Hang Nadim Batam Siap Layani Angkutan Haji Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebagai salah satu Embarkasi dan Debarkasi...
    spot_img

    Share

    Petani kangkung di Batuaji.

    BATAM, POSMETRO.CO : Di bulan sebelumnya, harga sayur kangkung naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 20 ribu perkilo. Bahkan saat lebaran kemarin, harganya belum juga turun. Hal tersebut mengundang niat petani untuk memperbanyak tanam kangkung

    “Harganya sudah naik sebelum lebaran. Dan sesudah lebaran, harganya masih belum turun. Walapun kwalitasnya jelek, tetap laku di pasaran,” ucap Menak, pedagang sayur di pasar SP Plaza, Sagulung, Kamis(19/5).

    Sejak kenaikan harga kakung, petani memperbanyak tanaman kangkung. Pasalnya tanaman sayur yang satu ini bisa panen dalam kurun waktu tiga minggu, apalagi diberi pupuk dan penyubur lainnya, maka akan lebih cepat pertumbuhannya.

    “Nah, saat ini harga kangkung malah jatuh tidak terduga. Hal tersebut karena petani banyak panen, stoknya juga membludak, bahkan sayur kangkung dari Tanjungpinang sudah berdatangan, padalah sayur kakung termasuk lokal punya,” jelas Menak.

    Hingga akhirnya, lanjut Menak, harga kakung saat ini bertengger di angka Rp 3 ribu hingga Rp 4 ribu perkilo. Bahkan kwalitas sayur yang dipanen itu sangatlah bagus

    “Jika pedagang menjualnya seharga Rp 3 ribu atau Rp 4 ribu, maka harga dari petaninya sekitar Rp 1 ribu atau 2 ribu perkilo, sebab tengkulak pasti ambil untung sebelum menjual ke pedagang,” tegasnya.

    Masih dengan Menak, biasanya saat harga kangkung sudah anjlok seperti sekarang, maka kebanyakan petani memilih memusnahkan kangkung ketimbang harus menjualnya

    “Biasanya dibabat atau diroundap. Untuk memetik kakung ini pun sudah menghabiskan waktu, sementara harga tidak ada,” ulasnya.

    Namun dari pengamatan Menak, harga kangkung akan kembali naik lagi bulan depan. Jika melihat kondisi sekarang, banyak petani yang stop menanam sayur karena memang harganya tidak ada

    “Biasanya seperti itu. Petani hanya mengejar harga sayur yang sedang naik,” bebernya.

    Tidak hanya sayur kangkung saja yang merosot. Sayur lokal lainnya seperi bayam juga turun harga. Sebelum lebaran, harga sayur kangkung bertengger di angka 22 ribu hingga Rp 23 ribu. Tapi sekarang sudah turun menjadi Rp 12 ribu pekilo.

    “Harga sayur yang anjlok terjadi baru baru ini, meski demikian stok sayur kangkung dan bayam masih tetap masuk, tapi banyak pedagang yang menolak,” pungkasnya. (jho)