Selama 14 Hari, Polisi Razia Pagi dan Sore

    spot_img

    Baca juga

    Syiarkan MTQH Kepri ke Karimun, PWI Kepri Napak Tilas Rumah Masa Kecil Marlin

    KARIMUN, Posmetro.co: "Seperti apa rumah yang 'melahirkan' perempuan tangguh...

    Kader Senior PDIP Husrinaldi Mantap Mendaftarkan Diri di Pilwako Batam

    BATAM, POSMETRO: Setelah lama rehat dari panggung politik, politisi...

    Pusat Orthopedi RS Mandaya Karawang Telah Layani 3500 Pasien dan 500 Operasi dalam Setahun Terakhir

    Jakarta, Posmetro.co: RS Mandaya Karawang meluncurkan pusat layanan unggulan...

    Gowes Syiar MTQH X PWI Kepri Lanjut ke Kampung Hj Marlin

    Batam, Posmetro.co: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri ingin filosofi...

    Asah Kemampuan, Personil Rutan Batam Latihan Menembak

    BATAM, POSMETRO.CO : Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas IIA...
    spot_img

    Share

    Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto mengecek kesiapan jajarannya untuk terkait Operasi Zebra Seligi 2019. (Posmetro.co/cnk)
    BATAM, POSMETRO.CO: Segera lengkapi kelengkapan berkendara. Sebab, dari tanggal 23  Oktober sampai 5 November, kepolisian menggelar Operasi Zebra Seligi 2019. Razia kendaraan bermotor itu berlangsung selama 14 hari ke depan.
    Direktur Lalulintas Polda Kepri Kombes Roy A Candra mengatakan, operasi ini setiap tahun ada tiga, yang pertama Operasi Simpatik, Operasi Patuh, dan Operasi Zebra. Masing-masing operasi beda karakteristiknya.
    “Operasi Simpatik itu 60 persen penegakan hukum, 40 persen peneguran. Operasi Patuh dibalik persentasenya,” kata Roy usai Apel Operasi Zebra Seligi 2019, Rabu (23/10).
    Jadi, sambung Roy, dalam razia ini pihaknya menekankan penindakan tilang. Katanya ada 8 prioritas sasaran untuk pengendara.
    “Pengendara motor yang tidak mengenakan helm, tidak punya SIM, pengemudi dibawah umur, pengendara dipengaruhi alkohol, pengendara berboncengan lebih dari 2 orang, melawan arus,” jelas Roy.
    Untuk kekuatan ada 335 personil. Polda 70 orang dibagi 4 Satuan Tugas dari preventif sampai penegakkan hukum dan satgas bantuan. “Dalam operasi nya kita melibatkan TNI dan Dishub. Jadi kalau ada pelanggaran-pelanggaran dari rekan-rekan TNI kita ajak POM. Kalau ada pelanggaran-pelanggaran dari perda angkutan kita ada dari dishub juga,” tambahnya.
    Roy menyebut, di hari pertama razia ada dua titik. “Razia paling gencar pagi dan sore. Dan itu pindah pindah tempat nya setiap hari. Di  tempat tempat black spot yang banyak terjadi pelanggaran dan kecelakaan,” tegas Roy.
    Lanjut dia, setiap ada pelanggaran-pelanggaran kasat mata seperti tidak pakai helm langsung ditilang. “Biasanya ada peningkatan surat tilang sampai 70-75 persen dibanding hari rutin biasa,” katanya lagi. Pihaknya juga mengimbau, untuk pengendara atau pengemudi yang merokok.
    “Terkait info razia yang beredar di group WhatsApp, jika bocor maka kita akan pindah ke titik yang lain,” katanya.
    Terkait rompi peluru, sambung Roy, sudah diprotapkan oleh Korlantas dalam operasi di lapangan untuk menggunakan rompi anti peluru, mengingat terorisme tetap menjadi ancaman termasuk anggota polri.
    Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto mengatakan, sebelum melakukan razia keamanan keselamatan ketertiban kelancaran lalu lintas, pihaknya terlebih dulu merazia di internal Polda Kepri. “Untuk razia di internal kita setiap hari lakukan,” ujar Andap usai apel Operasi Zebra Seligi 2019.
    Andap berharap saat pelaksanaan dilapangan agar memenuhi aturan yang ada sehingga pada akhirnya sesuai dengan harapan dan target yang tercapai.(cnk)