Segini Jumlah WNI di Singapura dan Macam-macam Kasusnya

    spot_img

    Baca juga

    Dua Tersangka Sudah Ditahan, untuk PJ Walikota Pinang, Masih Nunggu Surat dari Mendagri

    BINTAN, POSMETRO.CO: Satreskrim Polres Bintan saat ini telah melakukan...

    Menuju Bintan 1, Tujuh Orang Berebut Tiket dari Nasdem

    BINTAN, POSMETRO: Pertarungan menuju kursi calon bupati/wakil bupati Bintan,...

    Bandara Internasional Hang Nadim Batam Siap Layani Angkutan Haji Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebagai salah satu Embarkasi dan Debarkasi...
    spot_img

    Share

    Duta Besar (Dubes) RI di Singapura, I Gede Ngurah Swajaya. (Posmetro.co/cnk)
    BATAM, POSMETRO.CO: Duta Besar (Dubes) RI di Singapura, I Gede Ngurah Swajaya menanggapi persoalan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan belum lama ini.
    Diakui Ngurah Swajaya, memang sensitif dengan keamanan. Namun, dalam aksi yang sempat menghebohkan dunia itu, pihaknya telah menyampaikan kepada masyarakat internasional, walaupun ada bom di Medan namun di Kepri tak ada masalah.
    “Kita harus edukasi ke mereka, kita butuh kerjasama stake holder setempat supaya jangan sampai itu terulang,” kata Ngurah Swajaya, usai kegiatan Rally Wisata Moge, Batam-Bintan, Minggu (17/11).
    Dubes RI mendukung program pemerintah terhadap ancaman radikalisme dan terorisme. Dan terus berkoordinasi dengan warga Indonesia yang ada di Singapura untuk memberikan edukasi, pemahaman.
    Katanya, kurang lebih 216 ribu jiwa WNI di Singapura. Penduduk Singapura sendiri berdasarkan data sebanyak 5,6 juta jiwa. Dari jumlah 216.000 WNI itu yang melapor ke KBRI sekitar 180.000.
    “Masih ada beberapa yang belum melapor ke kami,” katanya.
    Ia menyebutkan, sesuai arahan Presiden Jokowi kepada dubes di seluruh dunia melalui Menlu, bahwa peningkatan pelayanan bagi masyarakat menjadi fokus dalam rangka memberikan pelayanan terbaik, dan ramah untuk masyarakat Indonesia yang ada di Singapura.
    Pihaknya juga menerbitkan Kartu Pekerja Indonesia Singapura. Kemudian yang bermasalah dengan hukum memang ada tapi tidak terlalu banyak dibanding Malaysia.
    “Macam-macam kasusnya. Ada yang tersandung hukum seperti pembunuhan terhadap majikannya,” tutup dia.(cnk)