Bertaruh Nyawa Mengejar Pengedar Sabu Internasional

    spot_img

    Baca juga

    Dua Tersangka Sudah Ditahan, untuk PJ Walikota Pinang, Masih Nunggu Surat dari Mendagri

    BINTAN, POSMETRO.CO: Satreskrim Polres Bintan saat ini telah melakukan...

    Menuju Bintan 1, Tujuh Orang Berebut Tiket dari Nasdem

    BINTAN, POSMETRO: Pertarungan menuju kursi calon bupati/wakil bupati Bintan,...

    Bandara Internasional Hang Nadim Batam Siap Layani Angkutan Haji Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebagai salah satu Embarkasi dan Debarkasi...
    spot_img

    Share

    Sindikat pengedar sabu saat diamankan di Polresta Barelang. (posmetro.co/ddt)

    BATAM, POSMETRO.CO: Hampir satu bulan lamanya Satres Narkoba Polresta Barelang melakukan penyelidikan hingga akhirnya bisa membongkar jaringan besar penyeludup narkoba jenis sabu-sabu lintas negara. Empat orang tersangka dibekuk. 38.667 kilogram narkoba jenis sabu berhasil diamankan.

    Pengungkapan sindikat pengedar sabu internasional ini bukan perkara mudah. Polisi harus bertaruh nyawa untuk bisa berhasil melakukan pengungkapan terbesar di tahun 2019 ini.

    Pengungkapan sindikat pengedar sabu ini berawal dari informasi masyarakat dan penyelidikan Satres Narkoba Polresta Barelang. Informasinya, para penyeludup akan memasukkan sabu dari Malaysia ke Jakarta. Namun para penyeludup tersebut akan melintasi perairan Kepri.

    Informasi yang dihimpun Pewarta, Tanggal 14 Juli 2019, tim yang dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Polresta Barelang, AKP Aburahman berangkat ke Jakarta untuk mengumpulkan informasi. Setiap hari, polisi mengumpulkan informasi, baik di Kepri maupun di Jakarta. Setelah memastikan informasi tersebut valid, mereka bergerak ke untuk menulusuri jejak para tersangka.

    Setelah mengantongi identitas tersangka, polisi bergerak memantau transportasi laut. Mereka menghadang ombak dengan kapal speedboat kecil. Tim Satres Narkoba berangkat dari Jembatan 2 Barelang pada Minggu (4/8).

    Dua hari lamanya polisi menghadang derasnya ombak. Setiap kapal speedboat yang melintas dicurigai. Pun demikian, mereka tidak gegabah dalam menentukan sikap. Mereka tak ingin jerih payahnya ini sia-sia. “Waktu itu gelombang sedang tinggi. Angin juga kuat,” kenang Abdurahman, Selasa (13/8) sore saat ditemui pewarta di ruang kerjanya.

    Beberapa kali polisi dikelabui oleh para sindikat pengedar narkoba. Namun pengalaman telah mengajarkan mereka agar tidak bertindak gegabah. Sementara, beberapa anggota lainnya waspada di beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat berlabuhnya para tersangka.

    Selasa (6/8) malam, polisi melihat speedboat membelah ombak di perairan sekitar laut perbatasan Batam – Bintan. Speedboat itu berkekuatan sekitar 600 PK. Polisi mengejar. “Speedboat kita hanya separuh dari yang mereka (tersangka) punya,’ katanya lagi.

    Kendati demikian, semangat mereka tak pernah surut. Mereka “mengekori” dari belakang. Setelah beberapa lama melakukan pengejaran, speedboat yang ditumpangi polisi mulai melambat. Para tersangka hilang dari pandangan.

    Door.. Door.. Door… Polisi melepaskan tembakan peringatan. Speedboat yang mereka kejar ternyata bersembunyi di balik rimbunnya hutan bakau di perairan Pulau Kasam, Telaga Punggur. “Di atas kapal ada dua orang (pelaku),” sebutnya.

    Namun satu orang pelaku berhasil lolos. Dia melompat ke laut. Polisi mencari tapi, pelaku itu berhasil lolos dalam gelapnya malam. “Kita sudah kantongi identitasnya dan sedang melakukan pencarian terhadap satu orang itu,” sebutnya.

    Dari kapal speedboat itu, polisi menemukan puluhan bungkus sabu dalam koper dan tas ransel. Koper dan tas ransel ini diamankan. “Hari itu juga kita melakukan pengembangan untuk menangkap para pelaku lainnya,” kisahnya.(ddt)