Siapkan Empat Skema Visa On Arrival Baru untuk Wisatawan Asing  

    spot_img

    Baca juga

    SKK Migas Perkuat Kolaborasi dan Inovasi di Pre IOG SCM & NCB Summit 2024 Batam

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Setelah sukses di Surabaya, SKK Migas...

    Dukungan Terhadap Li Claudia Chandra Terus Mengalir

    BATAM, POSMETRO.CO : Dukungan terhadap bakal calon Walikota Batam...

    BIB dan Singapore Airlines & Scoot Kerjasama dalam Pelatihan Pesawat

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) dan...
    spot_img

    Share

    Guntur Sakti

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti, menyebutkan, dalam waktu dekat skema visa on arrival akan diumumkan. Pihaknya, telah memperoleh bocoran mengenai empat skema visa yang akan diterapkan.

    Pertama, skema bebas visa yang berlaku secara timbal balik untuk 10 negara. Kedua, visa kunjungan 30 hari dengan biaya Rp500 ribu untuk 97 negara. Ketiga, visa pendek 14 hari yang akan dikenakan tarif sekitar Rp 350 ribu.

    Terakhir, visa pendek 7 hari dengan tarif yang lebih kompetitif, meski angkanya belum final.

    “Empat ini yang akan jadi skema visa yang akan diterapkan. Ada lagi visa pendek 7 hari dengan tarif yang jauh lebih kompetitif. Tapi kita belum berani menyebut angkanya, karena belum final,” jelas Guntur.

    Masih katanya, usulan short term visa ini telah diperjuangkan sejak 2023. Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, melalui Dispar Kepri, mendorong komunikasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengenai visa 7 hari dengan tarif Rp 150 ribu.

    Namun, perubahan jenis dan tarif visa ini memerlukan perubahan pada dua regulasi: Perpres tentang Visa dan Izin Tinggal, serta Peraturan Pemerintah tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    “Kita berharap dan mudah-mudahan ini akan membuat iklim pariwisata Kepri lebih kompetitif, affordable, dan memudahkan kita dalam mencapai target kunjungan wisman tahun ini,” ujar Guntur.

    Guntur berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengeluarkan insentif regulasi ini di tengah melemahnya Rupiah terhadap dolar.

    Ia menambahkan, bahwa penguatan dolar sebenarnya bisa menjadi momentum untuk meningkatkan permintaan pariwisata dan devisa.

    “Peran Pemerintah di sini bisa mencuri start dalam memberikan insentif regulasi untuk menarik turis agar kita mendapatkan devisa sebanyak-banyaknya,” tambah Guntur.

    Kunjungan wisatawan China beberapa waktu lalu di Kepri.

    Sebelumnya, Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan bahwa Pemprov Kepri terus mengakselerasi permohonan usulan tarif PNBP Visa on Arrival (VoA) 7 hari, di Kepri. Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni, mengirimkan surat kepada Menparekraf RI, perihal Visa on Arrival untuk Kepri tersebut.

    Hal ini kata Ansar, bahwa Pemprov menyambut baik, saat Menparekraf mendorong sejumlah pihak untuk turut serta berkomitmen dan berkontribusi, dalam pengembangan sektor kepariwisataan Indonesia.

    “Salah satunya melalui kolaborasi rencana penerapan fasilitas kebijakan Short Term Visa bagi wisatawan mancanegara di luar negara ASEAN yang berkunjung ke Kepri,” ucapnya. (hbb)