Koata BBM Meningkat 20 Persen di Kepri

    spot_img

    Baca juga

    Tahun Baru Imlek dan Isra Mi’raj, PLN Batam Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik

    BATAM, POSMETRO.CO : PT PLN Batam kembali menunjukkan komitmennya,...

    Ekonomi Kepulauan Riau Triwulan IV-2024 Tumbuh 6,94%, Peringkat 3 Nasional Q to Q

    KEPRI, POSMETRO: Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan IV-2024...

    Kepri Bidik Pemerataan Investasi, Gubernur Ansar Ajukan Ranperda Insentif dan Trantibum

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menghadiri...

    Sekdaprov Kepri Pimpin Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025 di Batam

    KEPRI, POSMETRO: Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Sekdaprov Kepri)...

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Kuota untuk bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di Kepri meningkat 20 persen di tahun 2024. Hal ini disampaikan, Sales Area Manager Pertamina Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Dhamba, Jumat (5/1)

    “Di Kepri ada peningkatan kuota total 20 persen. Alhamdulillah, satu provinsi (Kepri) ini, kita mendapatkan penambahan koata yang cukup besar,” kata Dhamba.

    Sebutnya, tahun ini kuota BBM Solar dialokasikan sebanyak 65.655 KL. Sedangkan kuota BBM Pertalite meningkat 13 persen menjadi 311.068 KL, dan kuota LPG 3kg naik 0,1 persen menjadi 41.007 MT.

    Untuk mendorong agar penyaluran BBM serta gas bersubsidi ini tepat sasaran, Pertamina terus melakukan monitoring. Salah satu langkah monitoring yang diterapkan, khususnya bagi distribusi LPG 3kg adalah pemberlakuan pembelian gas melon menggunakan KTP.

    Dalam hal ini, Ketua Hiswana Migas Kepri, Harian Haris, pun mengimbau masyarakat agar membeli gas di pangkalan yang resmi saja. Sebab, monitoring lewat pembelian menggunakan KTP hanya sampai pada pangkalan resmi dan bukan pengecer.

    Selain itu, menurutnya, gas di pangkalan resmi dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang saat ini berlaku.

    Monitoring distribusi dan harga gas ini, dilakukan secara rutin hingga pada pangkalan-pangkalan di lapangan.

    “Kami imbau masyarakat agar membeli di pangkalan resmi saja, harganya termonitor dan pasti tepat,” imbau Harian.

    Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam Gustian Riau, menjelaskan bahwa penambahan koata BBM berdasarkan asumsi penggunaan karena pertumbuhan dari kendaraan kota.

    “Kalau di Kepri naik, Batam juga ikut. Kenapa naik karena pertumbuhan dari kendaraan kota yang juga meningkat,” kata Gustian. (hbb)