
BATAM, POSMETRO.CO : Ia mengambil ancang-ancang. Bersiap menendang. Bukan tendang sembarang tendang. Sebelum sampai ke target tendang, ia harus melewati enam orang.
Melompat dan melayang. Ciaaat.., saat tubuhnya melayang di atas enam orang yang berjejer, kaki kanannya segera ke arah target. Dan, tepat sasaran. Pria yang melakukan tendangan itu adalah Christian Imanuel Tangma’ti.
Christian terpilih sebagai taekwondoin atau siswa terbaik dalam Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) yang digelar Taekwondo Kharisma Bangsa, di Mall Botania (MB2) Batam Kota, Minggu (24/9) lalu.
Christian bukan siswa kemaren sore. Ia juga atlet berprestasi. Baru-baru ini, ia meraih emas pada ajang Asian Martial Arts Centre Taekwondo Singapura 2023. Pada kategori Speed Kicking itu, Christian mewakili Indonesia, khususnya Taekwondo Kharisma Bangsa Batam.
“Saat ini, Christian juga persiapan untuk kejuaraan Daedo Championship,” sebut Soewito Trikusuman, pelatih Taekwondo Kharisma Bangsa pada POSMETRO. Ini merupakan ajang rutin yang digelar di Singapura. Event ke-9 ini akan digelar pada 1-3 Desember mendatang.
“Target kita tentu saja emas,” Soewito optimis. Selain Christian, ada banyak atlet lainnya yang disiapkan untuk ajang internasional itu.
Berbagai persiapan sudah dilakukan. Termasuk pemusatan latihan. Pun dengan kegiatan latihan reguler lainnya. Para atlet dipilih dari berbagai dojang (pusat latihan) di Batam. Soewito menyebut, saat ini, kemampuan siswa yang dilatihnya hampir merata.
Dari delapan dojang yang dipegangnya, ada sekitar 100 siswa yang juga sudah layak naik tingkat. “Makanya kami menggelar UKT untuk yang ketiga kali di tahun ini,” katanya.
UKT ini digelar untuk siswa tingkat dasar hingga sabuk hitam. “Ada lima orang lulus sabuk hitam,” kata Kepala Bidang UKT Taekwondo Kharisma Bangsa ini. Soewito menyebut, Kharisma Bangsa tetap komitmen mencetak generasi berprestasi dan bermental juara.
Sejak didirikan pada tahun 2007 lalu, Kharisma Bangsa sudah banyak mencetak generasi gemilang. “Siswa saya juga sudah banyak berkarir di profesinya masing-masing. Sebab, pada prinsipnya, kita ini berlatih taekwondo memang tak selalu harus jadi atlet,” ujar Soewito.
Soewito menyebut, setelah 16 tahun berkiprah di Kharisma Bangsa, kini sudah banyak tempat latihan didirikan di Batam, di antaranya: MB2, Orchrad Park, dan beberapa sekolah dan universitas.
Soewito juga melatih di banyak tingkatan usia. Mulai dari usia pra sekolah hingga mahasiswa. “Banyak manfaat yang kita peroleh dari berlatih taekwondo ini, khususnya sebagai bekal beladiri,” sebutnya.
Dengan perkembangan klub taekwondo di bawah naungan Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) ini, Soewito kian optimis, keberadaannya makin dilirik.
Kendati begitu, Soewito mengakui, banyak tantangan yang harus dilalui hingga ia sampai di titik seperti yang didapatnya saat ini.(chi)