POSMETRO.CO Metro Sport

Indonesia Spider Jujitsu Juara Umum

Foto bersama atlet ISJ usai menerima Piala Juara Umum.

>>> Piala Ketum PBJI DKI Jakarta Diboyong ke Batam

BATAM, POSMETRO.CO : Piala itu diboyong ke Batam. Piala yang menjadi mimpi bagi banyak klub dan perguruan jujitsu.

Piala yang penuh gengsi. Ada 32 klub yang ingin merebut Piala Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) DKI Jakarta ini. Mereka datang dari 14 provinsi.

Terdiri dari 342 atlet. Momen ini menjadi sejarah besar bagi Perguruan Indonesia Spider Jujitsu (ISJ). Perguruan jujitsu yang berpusat di Kota Batam ini berhasil menjadi Juara Umum.

“Ada 40 medali yang kita raih,” kata Rudi Hartono, Manajer Tim Indonesia Spider Jujitsu. Rudi merinci, raihan itu terdiri dari 15 emas + 15 perak + 10 perunggu.

“Menjadi kebanggaan bagi atlet Kota Batam yang menjadi penyumbang medali terbanyak,” sebut Sekretaris Jendral ISJ itu.

Sisanya, medali-medali itu disumbangkan oleh atlet ISJ asal Jakarta, Tanggerang, Bandung, Bali, Medan dan beberapa kota lainnya. Dalam ajang itu, banyak perguruan yang ingin meraih titel juara.

Penyambutan atlet di Bandara Hang Nadim Batam oleh Dirut PTP dan jajaran KONI Kepri.

“Atlet-atlet terbaik dari perguruan besar turun bertanding di ajang ini,” kata Rudi. Itu pula yang memacunya untuk menyiapkan atlet agar tampil maksimal. Hasilnya, ISJ layak jadi juara.

Bermarkas di Batam, ISJ memang berharap banyak agar atlet jujitsu asal Batam bisa menyumbangkan banyak medali. Ada 20 atlet ISJ asal Batam yang bertanding di event yang digelar di Gedung Judo, Kelapa Gading Jakarta Utara, 12 – 13 Agustus 2023 itu. Hasilnya, atlet ISJ Batam meraih 6 emas + 13 perak + 7 perunggu.

Pada event ini ada tiga kategori pertandingan. Rudi menjelaskan, dua di antaranya merupakan kategori yang juga dipertandingkan di PON XXI Sumut-Aceh mendatang.

“Newaza dan Fighting System ini paling banyak diikuti atlet. Sebab, memang dua kategori ini yang sudah dipertandingkan pada eksibishi PON XX Papua, yang berikutnya akan dipertandingkan di PON XXI Sumut,” sebut pemegang sabuk biru Spider BJJ ini.

Mahesa Arba, Wakil Sekjen PBJI Pusat, menyebut ajang ini menjadi try out bagi atlet-atlet yang disiapkan untuk Babak Kualifikasi atau Pra PON Jujitsu yang akan digelar di Bekasi, Oktober 2023 mendatang.

“PBJI DKI sangat luar biasa. Tentu saja, PBJI DKI ingin menyiapkan atletnya sebaik mungkin. Hebatnya, PBJI DKI bisa menggelar kejuaraan terbuka agar bisa diikuti oleh semua atlet dari mana pun. Silahkan jadikan ajang ini sebagai tolak ukur, wadah untuk mengukur kemampuan sebelum Pra PON, Asian Games maupun SEA Games,” kata Mahesa.

Terbukti kata Mahesa, banyak atlet-atlet terbaik dari sejumlah provinsi mengikuti kejuaraan ini. Mereka juga atlet-atlet yang berdomisili di kota-kota besar di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke. “Event ini kita buat semaksimal mungkin,” kata Mahesa.

Ketua Umum PBJI DKI Jakarta, Abdul Aziz Muslim mengatakan, kejuaraan ini merupakan ajang bagi atlet untuk makin mengasah skil. Ia berharap, ajang ini tentu saja utamanya untuk ‘membuka mata’ atlet Jujitsu Jakarta agar tak terlena. Sebab, kata Abdul Aziz, saat ini kemampuan atlet hampir merata untuk beberapa provinsi.

“Semoga dengan kejuaraan ini, prestasi Jujitsu Indonesia bisa bersaing di tingkat internasional,” harapnya.

Event ini dibuka, Sabtu (13/8) oleh Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim. “Semoga dengan cabang olahraga jujitsu ini, bisa membentuk generasi bangsa yang hebat,” katanya.

Ia mengakui, banyak hal yang bisa dipelajari dari cabang olahraga jujitsu. Selain memang untuk bekal beladiri, jujitsu juga mengajarkan sikap-sikap positif.

“Jika saya perhatikan, teknik-teknik dalam beladiri jujitsu ini bukan untuk menyerang atau menyakiti, namun justru sangat ampuh untuk pembelaan diri,” katanya.

Nah, pelajaran yang bisa dipetik, kata dia, kita tak harus menyerang orang untuk membela diri.

Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Spider Jujitsu (PP-ISJ), Rozi Juhendra mengaku sangat bangga dengan capaian sebagai juara umum di kejuaraan terbesar itu.

“Kita semua tahu, kekuatan atlet hampir merata. Atlet-atlet hebat dari banyak klub jujitsu ikut ambil bagian di ajang ini. Alhamdulillah, ISJ bisa menjadi yang terbaik,” ujarnya.

Lebih membanggakan lagi, kata Rozi Juhendra, atlet Batam mendominasi dalam perolehan medali.

“Ini sangat membanggakan bagi kita masyarakat Batam. Sebelum ini, mungkin orang hanya menilai atlet-atlet dari kota besar, semisal Jakarta, yang ditakuti. Tapi, kali ini, di cabor jujitsu, kita bisa membuat gebrakan besar. Atlet Batam, khusus yang berasal dari Spider Jujitsu kini juga masuk perhitungan,” sebut pria yang juga akrab disapa Sensei Oji di kalangan praktisi jujitsu.

Momen ini harap Oji, bisa menjadi perhatian Pemerintahan Provinsi Kepri maupun Pemko Batam melalui KONI Kepri atau KONI Batam.

“Semoga KONI bisa memetakan kekuatan untuk memperbaiki rangking pada gelaran PON. Cabor jujitsu layak masuk dalam cabor Super Prioritas, cabor yang diharapkan bisa menyumbangkan medali di ajang PON guna memperbaiki rangking provinsi Kepri di ajang miltievent itu,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Provinsi Kepri ini.

Oji juga menyampaikan rasa terimakasih dan salut kepada atlet-atlet Kota Batam.

“Kita semua tahu, atlet jujitsu Batam maupun Kepri berlatih dalam kondisi serba kekurangan. Namun keterbatasan fasilitas, minimnya perhatian maupun kurangnya apresiasi itu tak menyurutkan semangat atlet jujitsu kita untuk terus mengukir prestasi,” sebut pemegang sabuk hitam DAN III ISJ ini.

Atlet-atlet ISJ yang bertanding ini merupakan atlet terbaik dari Dojo Kenacha Martial Arts Academy Batam, Dojo Macan Tidar (Putra Tidar Perkasa) dan satu atlet perwakilan Lingga. Sebagai pendiri camp/dojo Kenacha, Oji juga bangga, sebab atlet yang diturunkan dari berbagai kategori bisa meraih medali.

“Atlet yang kita turunkan dari kategori kids hingga master,” sebutnya. Ia menjelaskan, rentang usianyanya dari 7 tahun hingga 45 tahun ke atas.

“Pada rentang usia itu, ada atlet yang usia dini, kita siapkan untuk menjadi bintang di masa depan. Kelompok adult, yang kini sudah bersinar di ajang nasional dan internasional. Dan, ada juga pada kategori master-yang bisa memberikan contoh pada atlet-atlet usia muda,” sebut pemegang sabuk biru Spider BJJ-yang juga meraih perak pada ajang Piala Ketum PBJI DKI ini.

Oji (gi biru), atlet ISJ Batam bertanding di kelas Master A 62 Kg.

Direktur Utama PT Putra Tidar Perkasa (PTP), Dwifung WS mengucapkan selamat dan rasa bangga atas prestasi yang dicapai ISJ.

“Semoga bisa menjadi motivasi bagi personil Satpam PTP utk lebih meningkatkan kemampuan beladiri dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas di lingkungan kerja,” sebutnya.

Selama ini, sebagai perusahaan jasa penyalur tenaga keamanan dan pengamanan, PTP mewajibkan personilnya berlatih jujitsu di bawah bendera ISJ, yang dilatih langsung oleh Sensei Oji.

Seiring berjalan waktu, muncul banyak bibit atlet dari dojo khusus yang dinamai dengan Dojo Macan Tidar ini. Ada empat atlet terbaik dari Dojo Macan Tidar terpilih memperkuat kontingen ISJ.

Mereka semua berhasil meraih medali. Ryan M Farizal, meraih medali emas di kategori Newaza, medali perak pada kategori Fighting System, dan perak di show System.

Atlet lainnya, Tomi Rioni, meraih emas di kelas 77 Kg Fighting System, dan perak di kelas 77Kg Newaza. Sedangkan Rafael berhasil meraih perak di kelas 69Kg Fighting System dan perunggu di 69 Kg Newaza. Nah, M Ikbal, bisa tampil memukau dan meraih perunggu di katehori Show System.

Untuk diketahui, Newaza merupakan nomor pertandingan yang tidak mengizinkan adanya teknik pukulan dan tendangan. Atlet hanya bertanding dengan teknik-teknik bantingan serta kuncian.

Sedangkan pada kategori Fighting System, atlet diizinkan memukul dan menendang, lalu dilanjutkan dengan teknik bantingan, kontrol bawah dan kuncian.

Nomor pertandingan yang berikutnya adalah Show System yang penilaiannya tertuju pada kreativitas, keindahan, kerapian gerak duel. Keindahan itu diperlihatkan oleh dua atlet yang tergabung dalam satu tim yang mempergakan korografi fight.(chi)