BATAM, PM: Hampir satu bulan, air tak mengalir di kawasan pemukiman Patam Lestari, Sekupang, Batam, Kepri. Untuk bertahan hidup, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air kubangan galian yang dijadikan sumur dadakan.
Tepatnya di pertigaan Perumahan Rabayu Kampung Tua Patam Lestari, Sekupang, menjelang petang warga tak putus mengantri untuk berburu air kubangan galian yang dijadikan sumur. Sebab, air tak kunjung mengalir di pemukiman mereka.
Warga terlihat bergantian, mengisi galon, jerigen ataupun tong yang dibawa dari rumah. Setelah berisi jerigen, galon ataupun tong dibawa dengan sepeda motor dan becak motor.
Air yang ditimba cukup jernih namun tidak bisa untuk dikonsumsi. “Palingan cuma untuk cuci dan mandi,” kata Epi ditemui POSMETRO, Rabu (2/8). Selain mengambil air, ada juga warga yang mencuci pakaian.
Menurut Epi, kalau air mengalir di perumahannya hanya dua jam, sekitar pukul 03.00 WIB dinihari. “Itupun hanya menetes,” kata dia. Sementara, untuk membeli air galon, ia tak sanggup lagi karena selain mahal, kebutuhan air setiap hari cukup banyak.
Namun dengan adanya sumur galian ini, warga jadi bersyukur. Ditambah lagi airnya tak pernah habis. “Nonstop 24 jam, warga ambil air di sumur ini,” kata dia. Setahu Epi, sumur galian tersebut sudah lama dan sempat hilang karena aktifitas penimbunan hutan bakau. “Di belakang ini dulunya hutan. Sumur ini ada tiga, sekarang tinggal dua. Airnya cukup, tak pernah habis,” timpalnya.
Tak banyak yang diharapkan warga, selain meminta agar pengelola PT Air Batam Hilir dan BP Batam dapat merespon keluhan akan air bersih dengan mendatangkan tangki air ke pemukiman mereka.
Sebelumnya pihak BP Batam mengakui pemadaman air, pada sejumlah wilayah di Batam, karena rusaknya pompa intake di instalasi Dam Duriangkang. Pihaknya juga menargetkan, perbaikan pompa tersebut dapat diselesaikan beberapa hari kedepan.(cnk)