
BATAM, POSMETRO.CO : Keluhan air bersih tidak mengalir ke perumahan warga Batam hingga beberapa hari, ber minggu-minggu hingga ber bulan-bulan terus berlarut-larut.
Bahkan, janji yang sampaikan untuk mendatangkan mobil tangki air beberapa unit tidak ditepati. Sehingga, membuat warga Perumahan Bukit Raya berang dan mendatangi kantor PT Air Batam Hilir (ABH) untuk menepati janjinya.
Anggota DPRD Kota Batam Utusan Sarumaha menyayangkan kondisi air bersih tidak mengalir sering terjadi. Ini membuat warga perumahan kesusahan untuk beraktivitas.
“Sangat prihatin, kondisi air di Batam sangat tidak normal. Membuat masyarakat tersiksa. Sangat terganggu, karena harus bangun jam 2 pagi untuk menampung air. Belum lagi yang rumahnya mati air 24 jam,” tegasnya, Kamis (3/8).
Keluhan ini seharusnya menjadi perhatian BP Batam dan PT Moya maupun PT Air Batam Hilir (ABH) yang mengelola air bersih di Batam. Apalagi saat air tidak mengalir ke perumahan, pihak tersebut harus menyiapkan mobil tangki air, untuk sementara agar memenuhi kebutuhan warga yang terdampak.
“Itulah BP BATAM dan PT Moya atau PT ABH, jangan hanya PHP aja. Sejatinya bisa dimaklumi kalau saat ini sedang dalam perbaikan. Namun mobil tangki harusnya, selalu siaga untuk mendistribusikan air secukupnya,” ucap politisi dari Partai Hanura itu.
Karena, kebutuhan setiap saat tidak bisa ditunda. Sehingga perlu adanya konsep distribusi air kepada warga secara cepat. BP Batam dan PT Moya, jangan sampai menyiksa warga secara terus menerus.
“Kami minta BP Batam dan PT Moya harus fokus menyelesaikan. Sehingga warga menikmati air secara 24 jam. Tanpa ada kendala apapun. Jangan salahkan warga, kalau warga turun ke jalan menuntut air yang normal,” ungkapnya.
Mati air sudah berhari-hari di perumahan Bukit Raya, Batam Center Kota Batam, kota Batam. Warga sempat kesal.
Ketua RT 02 RW 38 kelurahan Belian, Zuldi menyebutkan, tidak adanya bantuan air bersih dari perusahaan pengelola air Batam. Kejadian ini sudah berkali-kali dirasakan oleh warga Bukit Raya. Sehingga, membuat warga perumahan sangat kesal, karena tetesan air pun tidak ada sampai ke rumah warga.
“Jangankan untuk mandi, untuk nyuci piring, gelas aja tidak bisa. Belum lagi disini semua punya anak kecil, itu yang lebih kasian,” ujar Zuldi kesal, waktu lalu.
Bahkan, pihak pengelola air Batam tidak pernah merespon keluhan warga hingga enam hari. Baginya, pengelola air hanya memberikan alasan, tanpa solusi.
“Alasan saja mereka kasih, tapi tak ada lagi solusinya, warga ngantri di Sumur Bor di masjid. Itupun tak bisa banyak, karena jumlah warga juga lumayan banyak, jadi harus berbagi,” ucapnya.(hbb)