POSMETRO.CO Metro Kepri Batam

Warga Bukit Raya Kesal Sudah Lima Hari Air Tak Mengalir

BATAM, POSMETRO.CO : Warga perumahan Bukit Raya, Batam Center Kota Batam, kota Batam kesal. Pasalnya, sudah lima hari air tidak mengalir di perumahan tersebut dari tanggal Kamis (27/7) hingga Senin (31/7).

Ketua RT 02 RW 38 kelurahan Belian, Zuldi menyebutkan, tidak adanya bantuan air bersih dari perusahaan pengelola air Batam.

Kejadian ini sudah berkali-kali dirasakan oleh warga Bukit Raya. Sehingga, membuat warga perumahan sangat kesal, karena hingga lima hari, tetesan air pun tidak ada sampai ke rumah warga.

“Ini sudah lima hari. Jangankan untuk mandi, untuk nyuci piring, gelas aja tidak bisa. Belum lagi disini semua punya anak kecil, itu yang lebih kasian,” ujar Zuldi kesal.

Bahkan, pihak pengelola air Batam tidak pernah merespon keluhan warga hingga lima hari. Baginya, pengelola air hanya memberikan alasan, tanpa solusi.

“Alasan saja mereka kasih, tapi tak ada lagi solusinya, warga ngantri di Sumur Bor di masjid. Itupun tak bisa banyak, karena jumlah warga juga lumayan banyak, jadi harus berbagi,” ucapnya.

Alasan selalu tidak ada armada, lanjut Zuldi, pihaknya juga setiap hari memberikan laporan ke call center PT Air Batam Hilir (ABH), namun tidak pernah direspon.

Baginya sangat berbeda waktu air bersih dikelola oleh perusahaan sebelumnya, setiap ada keluhan warga, selalu mendapatkan respon cepat.

“Beda kali sama pengelola sekarang ini. Sebenarnya kalau pun ada air tanki yang dikirim, itu bukan solusi utama, bahkan terkadang menjadi pertengkaran antar warga,” terangnya.

Senada, Ketua RW 38, Inar Kutni kelurahan Belian, membenarkan sudah lima hari air tidak mengalir. Informasi yang warga terima dari PT Aur Batam Hilir (ABH), kekurangan Armada.

“Kata mereka (ABH) hanya ada 10 mobil tangki yang dimiliki ABH. Di sini ada 600 KK lebih, luar biasa penderitaan warga,” kesal Inar Kutni.

Bahkan emak-emak perumahan Bukit Raya berencana melakukan aksi demontrasi di kantor PT ABH dan DPRD Batam, untuk menyampaikan keluhan warga.

“Kami dah siap pergi demo. Hanya kami menunggu Pak RW memberikan surat Izin. Kami dah kesal kali ini,” ulasnya.

Kekesalan juga disampaikan Uli, terhadap perangkat RW 38 dan beberapa RT di perumahan tersebut. Baginya perangkat yang saat ini semestinya mengayomi warga. Namun, bahkan seolah-olah menghalangi warga untuk menyampaikan aspirasi.

“Lucunya, perangkat RW, dan khususnya RT kami, malah hanya disuruh bersabar terus. Malah dibilang jangan terlalu bising,” kesal Uli. (hbb)