
BATAM, POSMETRO.CO : Keluhan serius datang dari warga Tembesi, Sagulung. Pasalnya, kebanyakan perumahan di sana belum bisa menikmati layanan air yang sempurna.
Warga harus bersabar karena mereka tidak tahu, kemana harus menyampaikan keluhan.
“Tidak tahu lagi mau kemana mengadu, keluhan warga sudah di sampaikan, tapi tidak ada tanggapan sama sekali,” ucap Nurhayati, warga Sagulung, Tembesi.
Menurut Nurhayati, banyak perubahan yang ia alami sejak pergantian ATB ke PT Moya. Sejak saat itu, layanan air semakin hari semakin memburuk saja. Warga pun berharap, supaya pemerintah setempat benar benar memperhatikan masalah air ini.
“Mau cuci piring pun susah, apalagi mau cuci kain, pusing saya kalau air sudah mati,” kata Nurhayati.
Senada di sampaikan Ella, warga Perumahan Citra Laguna, Tembesi ini, mengaku belum menikmati layanan air yang maksimal, sementara tagihan air selalu dibayar lancar.
“Jika saya perhatikan, lama kelamaan warga akan sulit mendapatkan air bersih,” ucapnya.
Menurutnya, sebelum pergantian pengelola air, air hanya mati sebentar saja dan paling lama 30 menit setiap harinya. Tapi saat ini, air akan mati hingga setengah hari.
“Kalau air tidak mengalir setengah hari, mau kerja apa kita..? Air di bak sudah habis untuk kebutuhan mandi,” sebutnya.
Untuk itu, Ella menyarankan supaya Pt. Moya selaku pengelola air di Kota Batam melakukan evaluasi. Dan jika memang tidak sanggup untuk mengelolah air, lebih baik memilih mundur.
“Kalau tetap seperti ini, warga yang sengsara, padahal kota Batam merupakan kota besar, masa layanan air tidak bisa dimaksimalkan,” tutupnya.
Seperti diketahui, tidak hanya warga Tembesi yang mengeluhkan layanan air ini. Di wilayah lain seperti Dapur 12 dan kelurahan lainnya di Sagulung, masih belum menikmayi layanan air yang semestinya.
Bahkan beberapa waktu lalu, warga Kelurahan Tanjunguncang, Batuaji sudah menyampaikan keluhannya lewat papan bunga, tapi tetap saja layanan air tidak bisa optimal. (jho)