
BATAM, POSMETRO.CO : Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam mengumpulkan 2.344 pangkalan tabung gas LPG 3 kg, dalam kegiatan Sosialisasi Distribusi dan Verifikasi Administrasi Pangkalan LPG 3 Kg, di Hotel Harmon One, Batamcentre, Senin (10/7).
“Pertemuan ini sekaligus verifikasi kemungkinan yang lama sudah ada yang tutup, atau sudah ada yang buka,” kata Gustian Riau, Kepala Disperindag Kota Batam.
Sebutnya, di Batam ada 17 agen LPG. Di mana, 1 agen punya 1 sampai 3 pangkalan. Inilah yang nantinya, kata Gustian akan diverifikasi, agar tepat sasaran.
Setelah verifikasi dari Dinas selanjutnya, akan di verifikasi per RT/RW. Sehingga bisa lebih mudah mengakomodir. Dalam waktu dekat, rencana pangkalan juga akan di suplai sembako.
“Kami dalam rangka percepatan pelayanan LPG ini, kami bagi wilayah 12 kecamatan. Ini bagi pangkalan yang mau jualan sembako. Ini inovasi yang kami rencanakan,” jelasnya.
Sementara, Ketua Hiswana Migas Kepri, Harian Haris menambakan verifikasi ini akan dilakukan secara online.
Sehingga lebih memudahkan para pangkalan dalam pendistribusian tabung gas LPG, juga memiliki banyak aturan dan klasifikasi. Tidak semua warga bisa mendapat bantuan subsidi gas melon ini. Sehingga bantuan subsidi bisa tepat sasaran.
“Pangkalan dan agen gas elpiji sebagai operator pemerintah pusat, untuk menyampaikan kepada masyarakat. Di tabung sudah ada tulisan untuk masyarakat miskin. Semoga dengan sosialisasi ini bisa dikupas tuntas,” katanya.
Lanjutnya, apabila ada pangkalan terlalu padat, itu untuk mempermudah pendistribusian minyak tanah.
Berdasarkan peraturan 1 RT idealnya 1 pangkalan. Kalau sudah terlanjur 2 tidak boleh ditambah lagi. Terkait adanya tabung yang rusak dan berkarat, Haris menjelaskan, Batam ada bengkel pemeliharaan tabung.
“Kita para agen bisa sortir tabung yang rusak dan berkarat dan serahkan ke SPBE,” tutur Haris.
Ia melanjutkan, terkait kelangkaan LPG pihaknya melakukan penyaluran ekstra untuk melayani masyarakat. Upayanya agar menyentuh ke masyarakat yang tak terpenuhi oleh pangkalan, oleh sebab itu adanya operasi pasar.
Di lokasi yang sama, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menambahkan, agen dan pangkalan gas Elpiji sangat berperan sebagai penyambung peraturan pemerintah pusat. Kata Rudi, agen dan pangkalan harus sabar dalam menghadapi masyarakat Kota Batam. Sehingga segala persoalan gas bisa terselesaikan.
Ia menambahkan untuk memperbaiki ekonomi kalau di perumahan baru, boleh diajukan apabila belum ada pangkalan gas Elpiji. Ia menyarankan agar segera mengurus perizinannya kepada Disperindag Kota Batam.
Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina berharap melalui sosialisasi dan verifikasi ini bantuan subsidi gas Elpiji 3 kg bisa tepat sasaran. Jadi tidak semua bisa mendapat gas Elpiji 3 kg.
“Dengan adanya pertemuan ini, harapan kita semua pangkalan bisa lebih teratur dalam perindustrian gas LPG,” tutupnya. (hbb)