BATAM, PM: Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Perempuan Batam, terus melakukan berbagai kegiatkan untuk meningkatkan kemampuan warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai bekal jika sudah keluar dari lembaga pemasyarakatan.
Kalapas Perempuan Batam Nebi Viarleni mengatakan, pembinaan narapidana merupakan program yang dimiliki lembaga pemasyarakatan dan difungsikan untuk menyiapkan warga binaan pemasyarakatan, agar dapat berinteraksi kembali dengan masyarakat secara baik setelah selesai masa pidananya.
Adapun salah satu program yang dilaksanakan, memberikan keterampilan kepada warga binaan yang bertujuan agar setiap warga binaan yang telah selesai menjalankan masa pidananya memiliki bekal keterampilan dalam memulai hidup baru.
Dalam hal tersebut, pihak Lapas Batam membuka berbagai kerjasama dengan berbagai instansi dan organisasi untuk memperlancar peningkatan keterampilan. Salah satunya, Lapas perempuan kelas IIB Batam Kanwil Kepri melakukan kerja sama dengan Rumah Belajar Amani dalam memberikan fasilitas baik itu tenaga mengajar maupun sarana dan prasarana yang dibutuhkan warga binaan dalam mengembangkan keterampilan menjahit.
“Kita terbuka buat semua lembaga untuk belerjasama dalam mendukung perbaikan sumber daya manusia di Lapas Perempuan Batam salah satunya membuat keterampilan,” kata Neby.
“Adapun seperti yang sudah bekerjasama dengan Rumah Amani, kita detail belajar mulai dari membuat pola, menggunakan mesin jahit, memotong kain, hingga menghasilkan sebuah karya wrga binaan perempuan buatan tangan sendiri,” lanjut Neby.
Dikatakan Neby, pelatihan menjahit ini sudah berlangsung selama 1 minggu dimulai dari tanggal 22 Mei 2023 dan akan ditutup pada tanggal 14 Juni 2023. Pelatihan tersebut diikuti oleh 20 orang WBP dan dilatih oleh 2 orang pengajar.
“Kita berharap berbagai pelatihan bisa menjadi suatu bekal yang kelak bisa diterapkan untuk menjadi suatu keahlian dan profesi ketika warga binaan tersebut keluar dari lapas. Sejauh ini hasil dari karya wbp yang telah mengikuti pelatihan menjahit ini telah berhasil membuat karya berupa taplak meja dan pouch,” terang Neby.
Neby memastikan, bahwa berbagai pelatihan akan terus diberikan kepada warga binaan yang selalu dipersiapkan menjadi pribadi yang lebih baik lagi sebelum kembali ke masyarakat.
“Kita harapkan SDM warga binaan bisa berhasil dan berkualitas ditengah kebutuhan tenaga terampil yang sudah memenuhi skill standar kemampuannya,” harap Neby. (abg)