Dua Atlet Jujitsu Batam Wakili Indonesia di Thailand

    spot_img

    Baca juga

    Gubernur Ansar Buka MTQ ke XVI Tingkat Kabupaten Karimun

    KEPRI, POSMETRO: Disambut meriah oleh ribuan masyarakat, Gubenur Kepulauan...

    Dewi Ansar Hadiri Halalbihalal di Kijang

    KEPRI, POSMETRO: Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi...

    Pertemuan Hangat Gubernur Kepri dan Pangkogabwilhan I di Momen Idul Fitri

    KEPRI, POSMETRO: Dalam suasana yang penuh keakraban, Gubernur Kepulauan...
    spot_img

    Share

    >>>Prestasi ISJ di Tingkat Internasional

    BATAM, POSMETRO.CO : Ini yang kedua kalinya atlet beladiri jujitsu asal Batam mewakili Tim Indonesia di tingkat internasional.

    Kali ini, dua atlet Indonesia Spider Jujitsu (ISJ),  Rudi Hartono dan M Danang Yoga Gunawan berangkat ke Thailand untuk mengikuti kejuaraan yang masuk dalam perangkingan dunia. Event bertajuk Thailand Open Grand Prix ini digelar 19 – 21 Mei.

    “Kita sangat bangga, atlet binaan kita kembali mewakili Indonesia di event internasional,” sebut Aji Satrio Prakoso SH MH, Pembina dan Penasihat ISJ.

    Dua atlet ISJ ini, kata Aji, sebelumnya sudah banyak berprestasi di berbagai event di tingkat provinsi hingga nasional, termasuk di ajang multievent.

    Aji mengakui, selama ini, perhatian pemerintah daerah dalam pembinaan atlet memang dirasa masih sangat kurang.

    “Selain pembinaan dari Pemda, tentu kami juga berharap adanya perhatian dari instansi swasta,” harap jaksa yang menjabat Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Batam ini.

    Selama ini, kata Aji, atlet berupaya latihan mandiri, termasuk untuk kegiatan pertandingan guna mengasah mental berlaga.

    “Namun semampunya, kita akan berusaha untuk terus mengharumkan nama daerah, termasuk mengharumkan nama Indonesia,” ujarnya.

    Robi Perdana, Asisten Pelatih ISJ Batam menyebut, kali ini Rudi dan Danang akan berlaga dalam kejuaraan world ranking. Atlet-atlet yang turun dalam laga ini merupakan atlet-atlet andalan dari berbagai negara di dunia.

    “Pengalaman kita di tahun sebelumnya, atlet tuan rumah tentu menjadi atlet yang sangat diperhitungan dari Asia Tenggara,” ujarnya.

    Tak hanya itu, event ini juga diikuti oleh banyak negara. “Sebelumnya, tahun lalu, atlet kita kalah saat melawan atlet dari Arab Saudi,” jelas Robi.

    Kala itu, di event yang sama, Ryan M Farizal, atlet dari Batam mampu menyumbangkan perunggu untuk Indonesia. “Saat itu, melawan atlet Thailand, Ryan menang dengan teknik kuncian,” jelas Robi.

    Pada tahun ini, Robi menyebut, Ryan tak bisa turun lantaran masih dalam proses penyembuhan dari cidera.

    “Tapi dua atlet yang turun saat ini, Rudi dan Danang, patut dan memang layak mewakili Indonesia,” ia optimis.

    Robi merinci, prestasi Danang terakhir merupakan finalis pada event Kejurnas PB Jujitsu Indonesia (PB.JI) pada Desember 2022. Berhasil meraih perak pada Kejurnas, awal tahun 2023, Danang dipanggil untuk Seleknas SEA Games.

    Sedangkan Rudi, pada Kejurnas PBJI 2022 lalu itu berhasil meraih perunggu.

    “Rudi juga berpengalaman pada world ranking ini. Tahun lalu juga mewakili Indonesia di ajang serupa,” sebut Robi. Untuk tingkat Porprov Kepri, dua atlet ini merupakan peraih emas mewakili Kota Batam.

    Danang peraih emas di kelas 69 Kg Newaza Gi Putra, sedangkan Rudi peraih emas di kelas 77 Kg Newaza Gi Putra.

    “Di Thailand ini, mereka juga tanding sesuai kelasnya masing-masing,” kata Robi.

    Apa pun hasilnya, Robi berharap, pengalaman ini menjadi modal besar bagi atlet Batam, Kepri ini, guna menyonsong Pra PON atau Babak Kualifikasi (BK) Cabor Jujitsu untuk PON 2024 mendatang.

    “Kami akan terus berjuang untuk mengharumkan Batam dan Kepri,” katanya.

    Ketua Umum PBJI Kepri, Rozi Juhendra, menyebut, Kepri, khususnya Batam sebenarnya banyak memiliki putra/putri yang bertalenta untuk berprestasi mengharumkan nama daerah. Hanya saja, sejauh ini, perhatian Pemda, melalui KONI maupun Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) masih sangat kurang.

    “Namun kami terus mendorong perguruan maupun dojo atau club untuk terus berprestasi,” ujar pria yang akrab disapa dengan Sensei Oji ini. Sebagai pelatih, Oji sangat memahami kebutuhan atlet saat ini.

    “Bagaimana caranya agar tetap bisa berprestasi di tengah kurangnya perhatian Pemda? Kita berharap, perguruan atau dojo bisa mencari ‘orangtua asuh’ yang peduli pada prestasi,” saran Oji.

    Hal ini, kata dia, sudah dilakukan oleh perguruan ISJ. “Walau perhatian KONI daerah dan Dispora masih kurang, toh, atlet ISJ masih bisa berprestasi. Ini artinya, teman-teman dari ISJ punya komitmen yang kuat untuk mengharumkan nama daerah,” ujarnya.

    Oji berpesan agar atlet-atlet muda ini terus berjuang dan tak pernah padam semangat.

    Sementara itu, Danang dan Rudi memohon do’a dan dukungan agar bisa memberikan yang terbaik untuk Kota Batam, Kepri dan Indonesia. “Kami akan terus berjuang memberikan yang terbaik,” ujar Rudi.

    Terpisah, Kepala Dispora Kota Batam, Zulkarnain mengakui kurangnya perhatian kepada atlet, pelatih dan cabor selama ini.

    “Tapi kami sudah mulai berbenah. Sebenarnya Batam bisa,” ujarnya. Hanya saja, kata dia, ada kekurangan komunikasi dari berbagai pihak, termasuk antara KONI, Dispora dan pengurus cabor. “Ini yang harus didudukan bersama,” ujarnya.

    Sejak dipercaya menjabat sebagai pimpinan Dispora Kota Batam, Zul mengaku tercengang. Sebab banyak talenta putra/putri terbaik Batam untuk bisa berprestasi.

    “Ternyata banyak atlet-atlet kita ini yang bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional, termasuk dari Cabor Jujitsu,” ujar Zul.

    Ia pun mulai rutin mendatangi cabor-cabor yang ada di Batam. Zul juga tak menampik, ternyata banyak juga atlet Batam yang akhirnya pindah ke provinsi lain karena merasa tak diperhatikan.

    “Ini tak boleh terus dibiarkan. Kita harus menyusun program agar mereka yang punya bakat ini tetap bisa mengharumkan nama Batam dan Provinsi Kepri,” ujarnya.

    Senada, Wakil Sekretaris Umum KONI Kepri, Amri mengakui bahwa Kepri banyak memiliki potensi atlet berprestasi. Ia berharap, pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan keberadaan cabang olahraga.

    “Selama ini, kami terus berusaha agar ada anggaran yang mencukupi. Namun nyatanya, seperti yang dirasakan teman-teman cabor, anggaran itu memang belum mencukupi,” katanya.

    Namun Amri berjanji akan terus berjuang memperhatikan kesejahteraan atlet dan pelatih agar terus bisa berprestasi mengharumkan nama Kepri.(chi)