Soal Air Bersih di Batam Harus Selesai Dalam 6 Bulan

    spot_img

    Baca juga

    Jaksa Batam Ajari Camat dan Lurah di Batuaji Cara Menghindari Masalah Hukum

    BATAM, POSMETRO: Untuk meminimalisir pelanggaran hukum di lingkungan Kecamatan...

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    BATAM, PM: Tiga tahun berakhir, konsesi jadi buah bibir. Setiap ada yang mengeluh air, lebih sering kena cibir. Minggu kedua bulan Februari, Kepala BP Batam Muhammad Rudi merombak orang-orangnya di Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Bersih (SPAM) Batam. Mulai dari Direktur hingga para Manajer SPAM. Harapannya, agar masalah air terselesaikan dengan cepat.

    Tapi tiga bulan berlalu. Kinerja Deny Tondano, Direktur SPAM Batam jadi sorotan. Orang yang dipilih Rudi ini diminta lebih profesional. Bahkan, selentingan beredar Deny Tondano sudah diultimatum oleh pempinannya itu.

    “Saya dengar beberapa waktu lalu, memang dia (Deny Tondano) diultimatum oleh beliau (Rudi) saat pengangkatan. Dengan diberikan target permasalahan air di Batam harus selesai dalam waktu 3 atau 6 bulan. Melihat dari pola penanganan masalah yang ditemukan, kebocoran diperbaiki, kebocoran diperbaiki, maka pesimis masalah akan bisa diselesaikan dalam setahun ini,” ucap Cak Ta’in Komari, salah seorang pemerhati publik ditemui POSMETRO usai kegiatannya rapat dengan para akademisi, Senin (15/5).

    Yang dikhawatirkannya, ada dugaan sabotase terhadap SPAM Batam yang dilakukan oleh oknum yang memanfaatkan momen ini. “Dengan pola saat ini, pipa bocor diperbaiki, lalu anggaran dikeluarkan, tak sekali ini kita dengar. Dan akhirnya ada yang asik bermain di situ,” kata Cak Ta’in.

    Lanjut dia, apalagi ketika ada foto pipa bocor yang ada diberitakan oleh media, memiliki sedikit kejanggalan. Tain menilai, hanya ahli yang tahu apakah betul pipa itu korosi atau diduga disengaja digergaji. “Ini perlu diteliti oleh aparat penegak hukum,” tegasnya.

    Menurut dia, ketidakberesan dalam pengelolaan air bersih oleh SPAM kalau tidak bisa diselesaikan tahun ini, bukan tidak mungkin sangat mempengaruhi sikap politik masyakarat terhadap kepemimpinan Rudi yang akan maju sebagai calon Gubernur Kepri pada pilkada 2024 nanti.

    “Sayang kan kinerja pembangunan infrastruktur jalan sudah bagus, tapi tercoreng karena pengelolaan air yang sangat mengecewakan masyarakat. Sementara air bersih itu kebutuhan dasar hidup masyarakat. Pengelolaan air bersih itu sistem, jika tidak mampu mengendalikan bahkan memperbaiki maka kepemimpinan Rudi dianggap masyarakat cacat karena sebelumnya air di Batam bagus kualitasnya. Mestinya ketika diambil alih BP Batam kualitasnya minimal dipertahankan kalau tidak mampu meningkatkannya,” papar Cak Ta’in.

    Lanjut dia, sebenarnya ada masalah teknis yang mencoba mengganggu sistem pengelolaan air bersih itu secara sistemik dan massif. Pihaknya sudah memberikan masukan kepada SPAM dan pimpinan BP Batam baik itu persoalan maupun solusi yang perlu diambil.

    “Termasuk langkah-langkah yang perlu dilakukan SPAM agar masalah gangguan air bersih ini dapat diselesaikan secepatnya. Tapi masukan ya sebatas masukan. Tidak digunakan ya itu hak mereka. Kita tinggal lihat saja ke depannya. Sampai kapan kondisi ini diselesaikan mereka,” tambahnya.

    Terpisah, POSMETRO sudah mengonfirmasi Deny Tondano lewat jaringan pribadi WhatsApp Senin (15/5) perihal ultimatum tersebut serta berapa lama dirinya dan para manajer SPAM BATAM bisa menyelesaikan masalah air bersih di Kota Batam. Hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan
    belum membalas pesan WhatsApp yang disampaikan.(cnk)