Warga Kembali Keluhan Air Bersih, Harus Bergadang Menampung Air

    spot_img

    Baca juga

    Gubernur Ansar Buka MTQ ke XVI Tingkat Kabupaten Karimun

    KEPRI, POSMETRO: Disambut meriah oleh ribuan masyarakat, Gubenur Kepulauan...

    Dewi Ansar Hadiri Halalbihalal di Kijang

    KEPRI, POSMETRO: Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi...

    Pertemuan Hangat Gubernur Kepri dan Pangkogabwilhan I di Momen Idul Fitri

    KEPRI, POSMETRO: Dalam suasana yang penuh keakraban, Gubernur Kepulauan...
    spot_img

    Share

    Warga di perumahan Buana Vista tahap Pertama Batamcenter, saat melakukan aksi protes di komplek perumahan, Minggu (7/5).

    BATAM, POSMETRO.CO: Keluhan air bersih tidak mengalir kembali dikeluhkan warga di perumahan Buana Vista tahap Pertama Batamcenter. Hal ini disampaikan warga saat melakukan aksi protes di komplek perumahan, Minggu (7/5).

    Aliran air bersih hanya bisa dinikmati warga pada pukul 23.00 WIB hingga 05.00 WIB setiap harinya. Mau tidak mau warga harus begadang guna menampung air bersih.

    “Kami sangat mendambakan layanan air bersih. Seperti warga lainnya selama 24 jam. Kami ini konsumen resmi juga,” ujar seorang warga Wati.

    Warga meminta, Pemerintah Daerah serta pengelola air bersih di Batam bisa mendengarkan keluhan warga. Sehingga bisa segera mungkin mendapatkan solusi yang terbaik.

    “Kalau berharap dari pemerintah daerah maunya menyediakan layanan tangki air pada siang pagi atau siang hari setiap harinya. Kami sangat siap dan mau,” jelasnya.

    Senada Budi, warga lainnya yang meminta agar pemerintah bisa mengambil tindakan tegas jika pengelola air bersih yang saat ini ada tidak mampu untuk menjalankan tugasnya.

    “Kami semua memiliki KTP Batam. Kenapa layanan air bersihnya seperti kami ini warga Ilegal. Jika alasannya tidak maksimal kinerja pengelola air bersih saat ini, kenapa tidak ditindak tegas saja. Ganti saja dengan yang bisa dan sanggup. Jangan korbankan kami,” tegasnya.

    Sementara itu, Ramadhan Ginting, Ketua RT 4/RW 26 mengaku sangat menyayangkan layanan air bersih yang diberikan pengelola air bersih saat ini. Pihaknya pun berharap Pemerintah Daerah dalam hal ini Badan Pengusahaan (BP) Batam maupun Pemerintah Kota Batam untuk tidak menutup mata, atas tidak terlayaninya 250-an kepala keluarga (KK) di perumahan Buana Vista tahap Pertama Batamcenter akan layanan air bersih.

    “Aksi yang kami lakukan hari ini, masih tahap awal sekaligus sebagai bentuk meminta perhatian dari Pemerintah Daerah. Namun, jika apa yang dilakukan hari ini tidak juga dilirik, kami akan mengancam bakal menduduki kantor BP Batam serta kantor SPAM Batam hingga mendapatkan solusi terbaik. Kami juga dah lelah,” tegasnya.

    Polemik layanan air bersih yang diberikan oleh SPAM Batam kian menuai protes dari masyarakat. Mengingat, kualitas hingga kuantitas air bersih yang sampai ke permukiman warga sudah mulai meresahkan.

    Selain itu, tidak mengalirnya air bersih dalam jangka waktu yang tidak menentu membuat warga Batam mengeluh. Bagi sebagian masyarakat, kondisi ini masih jauh berbeda sat dipegang oleh operator pengelolaan air bersih yang terdahulu.

    Sementara, anggota DPRD Kota Batam Lik Khai mengaku miris melihat masyarakat Kota Batam yang masih mengeluh tentang air bersih. Apalagi solusi yang dijual ke masyarakat hanya dengan layanan air tangki ke rumah-rumah.

    Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan prinsip kota modern, yang disebut sebut kota elit sulit air. Menurutnya hal ini sebagai suatu hal yang lucu.

    Bahkan kondisi krisis air yang terjadi bukan hanya di critical area/stress area atau daerah ujung atau daerah tinggi. Namun di pusat jantung Kota Batam sekalipun terjadi krisis.

    “Lihat saja seperti Nagoya, Seruni, dan sebaginya juga terkena dampak. Banyak sekali kendala yang terjadi sejak air ditangani BP Batam (SPAM) dan PT Moya ini,” sebutnya.(hbb)