BATAM, PM: Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri memastikan pasokan hewan kurban di Kota Batam untuk tahun 2023 dinyatakan aman.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPKH Kepri Honismandri mengatakan, untuk Kota Batam sudah mulai didatangkan secara berangsur dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Kota Batam maupun melalui Kota Tanjung Pinang.
“Untuk Batam aman, sudah mulai datang sebelum Idul Fitri untuk kurban karena persiapan penggemukan, jadi sudah lebih awal didatangkan. Tahap pertama dari Tanjungpinang 525 sapi dan akan masuk ke Batam 550 ekor,” kata Onis sapaannya.
Meskipun pasokan hewan kurban sudah dinyatakan untuk Kota Batam aman, namun Onis belum bisa memastikan berapa banyak hewan kurban yang didatangkan dan disiapkan untuk kebutuhan Kota Batam.
“Jumlahnya belum ditentukan baru akan dirapatkan hari kamis (11/5/2023),” kata Onis.
Berbeda dengan Kota Batam, khsusus untuk Kota Kabupaten Karimun, Lingga, Bintan dan Kota Tanjungpinang Onis menjelaskan, dikarenakan daerah tersebut statusnya masih zona hijau maka hewan kurban yang didatangkan juga harus dari zona hijau.
“Ada kendala untuk Bintan, Tanjung Pinang, Karimun dan Lingga, pemasukan ternak sapi dan kambing harus juga dari zona hijau, seperti NTT, sedangkan Kota Batam adalah zona Merah karena pernah ada kasus PMK, maka pemasukannya boleh dari daerah zona merah, zona kuning maupun Zona Hijau contoh dari Lampung dengan persyaratan khusus,” jelas Onis.
“Untuk Kabupaten Natuna dan Anambas merupakan daerah zona Hijau yg bisa memenuhi kebutuhan sendiri terhadap ternaknya, dengan kata lain sudah swasembada, jadi tidak perlu memasukkan ternak lagi. Kalau mengeluarkan boleh,” pungkasnya. (abg)