Batam Masih Minim Tenaga Pendidikan

    spot_img

    Baca juga

    Susu Pertumbuhan vs Susu UHT: Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta, POSMETRO: Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang...

    Bentrok Berdarah di Kos-kosan Bengkong Indah

    BATAM, POSMETRO: Tersinggung dituduh selingkuh dengan pacar temannya, Satria...

    Ansar Melepas Jalan Santai Ilunisda Tanjungpinang

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad yang...

    Gubernur Ansar dan Alumni SMAN 2 Tanjungpinang Rayakan Persaudaraan di Reuni Akbar

    KEPRI, POSMETRO: Ikatan Alumni SMAN 2 Tanjungpinang (ILUNISDA) menggelar...
    spot_img

    Share

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto

    BATAM, POSMETRO.CO: Tenaga pendidikan atau guru untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), masih minim di Kota Batam.

    “Memang dengan pola kebijakan saat ini, minimal 24 jam mengajar memang cukup banyak kekurangan (Guru),” beber Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam Tri Wahyu Rubianto, Selasa (2/5).

    Jelasnya, saat ini jumlah kebutuhan guru SDN dan SMPN Kota Batam mencapai 700 orang. Untuk mengatasi dampak kekurangan itu, Pemko Batam akan mencoba meningkatkan jumlah jam mengajar guru manjadi 40 jam atau 35-38 jam mengajar.

    “Selain itu, kita berharap dengan PPPK. Mudah-mudahan tahun ajaran baru ini bisa mencukupi,” kata Tri

    Tak hanya itu, nantinya juga akan ada kebijakan dari kementerian agar satu guru dapat mengampu lebih dari satu Mata Pelajaran (Mapel). Namun di sisi lain, para guru khawatir jika jam ngajar itu tidak bisa diklaim untuk jam mengajar mereka guna kepentingan sertifikasi.

    “Total jumlah guru kita 3000-an. Yang kurang ini seluruhnya. Jangan sampai hak dari siswa untuk mendapatkan pembelajaran tak terpenuhi,” kata Tri.

    Pemerintah Kota (Pemko) Batam, mengajak semua guru pada momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 untuk meningkatan mutu pendidikan melalui program Merdeka Belajar.

    Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, menambahkan, melalui program Merdeka Belajar siswa di sekolah tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga mendapatkan pembelajaran secara praktik.

    “Merdeka Belajar ini harus kita terapkan sehingga nanti anak-anak yang mungkin secara teoritis di lembaga pendidikan dia mendapatkan teori , tapi praktiknya tidak dapat. Maka dengan Merdeka Belajar mereka bisa keluar dari kampus atau sekolah untuk mencari ilmu sendiri,” tambahnya.

    Menurutnya, jika penerapan program Merdeka Belajar diterapkan secara baik dan maksimal, maka akan memenuhi standar pendidikan internasional.

    “Karena teori saja tidak cukup, harus dilengkapi dengan praktik dan pengalaman di luar,” ujar dia.

    Kata Rudi, dengan hadirnya program Merdeka Belajar juga menjadi upaya dalam meningkatkan kualitas SDM kaum milenial.

    “Jumlah masyarakat banyak sekali, murid juga banyak sekali, mereka nanti setelah menyelesaikan SMA, mereka sudah punya peluang untuk mencari kerja,” pungkasnya. (hbb)