Rahmadsyah Sitompul Kunjungi Joglo Bersejarah Anies Baswedan

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Posmetro.co — Jakarta: Joglo Pinayungan Lambang Gantung dari Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari. Anies Baswedan dibesarkan di Yogyakarta dalam didikan budaya Jawa yang kental, Di kediaman beliau, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan ada joglo yang sangat jarang ditemui.

    Joglo tersebut punya sejarah panjang, berasal dari Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari yang wafat pada 1747, seorang ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur.

    Joglo di rumah Anies di Lebak Bulus itu dari Ponorogo, joglo yang sudah direnovasi berusia lebih 270 tahun. Joglo jenis Pinayungan Lambang Gantung sangat jarang di muka Bumi ini, sejarahnya joglo ini pemberian dari Raja Kasunanan Surakarta Paku Buwono II kepada Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari.

    Ketua Umum DPP Relawan ABRI-1, Rahmadsyah Sitompul saat mengunjungi Joglo milik Anies Baswedan itu mengungkapkan,
    “Anies Baswedan beruntung bisa memiliki joglo yang bersejarah ini, ibaratnya sudah menjadi pulung (keberuntungan) bagi Anies. Anies itu seorang budayawan, yang paham betul budaya khususnya Jawa,” ujar Rahmadsyah di Jakarta, Selasa (18/4/2023).

    Lebih lanjut, Rahmadsyah menjelaskan, Joglo itu diberikan dari Paku Buwono kepada Kiai Besari sebagai hadiah. Kiai Besari dianggap berjasa membantu Kasunan Surakarta dalam melawan penjajah. Selain memberi tanah perdikan, juga memberi joglo yang sangat langka.

    “Joglo yang terbuat dari kayu jati itu diambil dari hutan Donoloyo. Motif kayu jatinya unik dan membedakan dengan motif kayu jati yang lain,” paparnya.

    “Joglo ini didapat ketika Anies menghubungi sahabat dekatnya, beliau meminta sahabat mencarikan joglo, joglo yang didapat tidak lain milik Kiai Besari. Saat itu kondisinya sudah rusak parah. Kemudian dibawa ke Yogyakarta untuk direnovasi. Setelah bagus baru dibawa ke Lebak Bulus, Jakarta,” pungkas Rahmadsyah.
    (Lina)