Kenduri kampung Sehidang Talam, Menjadi Resam Melayu di Bumi Berazam

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Ketua LAM Kabupaten Karimun, Dato’ Setia Wira Utama, Muhd Firmansyah.(foto-ria)

    KARIMUN,POSMETRO.CO: Diberi Judul Kenduri Kampung, Sehidang Talam. Dibalik judul itu kalimatnya tak hanya sekedar tulisan yang terpajang. Namun bermakna dalam bagi budaya Melayu di Kabupaten Karimun khususnya. Apalagi Kabupaten Karimun berjuluk Bandar Karimun Darusalam. Atau yang berslogan Karimun Bumi Berazam.

    Kenduri Kampung yang ditaja Aliansi Budak Balai Bersatu bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Karimun yang digelar di Halaman Rumah Dinas Bupati ini merupakan kali keduanya. Kegiatan ini merupakan langkah dalam menyatuhkan budaya Melayu yang tak terlepas dari adat, adat bersendikan syarak dan syarak bersendikan kitabullah.

    Yang dalam makna Segala perbuatan atau pekerjaan hendaknya selalu mengingat aturan adat dan agama, jangan hendaknya bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Yang jelas memiliki makna yang dalam. Untuk menjalankan kehidupan di dunia bagi bangsa melayu.

    Bupati Karimun, H Aunur Rafiq yang juga sebagai Dato’ Setia Wira Amanah, Bandar Karimun Darusalam saat melakukan proses tepuk tepung tawar di acara Keunduri Kampung Sehidang Talam.(foto-ria)

    Di Karimun, khusunya dan Kepri pada umumnya. Melayu bukan sebuah simbol atau nama belaka. Namun Melayu merupakan Marwah yang terus di dulang. Untuk itulah budaya, adat istiadat Melayu terus dilestarikan. Tentunya ada menjadi resam terutama di Kabupaten Karimun.

    Raja Syirwansyah salah satu sejarahwan Melayu asal Karimun dalam sambutanya di Kenduri Kampung Sehidang Talam, Sabtu (18/3) kemarin. menceritakan pemerintahan Karimun bermula dari kerjaan penyengat Sri Indra Sakti.Yang saat itu melakukan perlawanan dengan penjajah Belanda. Karena apa bangsa Melayu paling pantang di jajah oleh bangsa asing.

    “Dan saat ini adalah hari kita menikmati hasil perjuangan orang tua kita, pejuang-pejuang kita. Untuk diketahui Melayu kita adalah Melayu Arab, bukan Melayu roman. Karimun bukan kerajaan tapi daerah ketemenggungan. Setiap adat ceminan Syarak setiap Syarak bersendi Kitabullah,” ucap Ridwansyah.

    Hingga akhirnya, lanjut Riswansyah dengan melakukan kajian bermulanya pentakbiran Pemerintahan Karimun yang telah dilakukan dan disepakati dengan sejarah bahwa masa pemerintahan di Karimun sudah dimulai sejak 1 Mei 1828 sehingga Karimun kini sudah berusia 185 tahun.

    “Simbolnya adalah masjid almubarak. Dan dalam catatan sejarah yang menjadi Amir pertama Raja Abdullah,” tambahnya.

    Kemudian dilanjutkan Raja Isak bin Abdullah, Raja Sulaiman hingga ke Raja Usman bin Raja Abdullah.

    “Karimun dulu berstatus Kerajaan kemudian menjadi keamiran selanjutnya kewedanaan, dan baru menjadi bupati atau Kabupaten. Kabupaten Karimun sangat beradat dan beradap, untuk diketahui Bukan Melayu roman dan Melayu bukan indetik Islam tapi Melayu itu adalah Islam,” lugasnya.

     

    Prosesi makan Sehidang Talam bersama yang menjadi budaya Melayu dalam kenduri Kampung Kabupaten Karimun.(foto-ria)

    Dalam perjalananya melayu semua diatur dengan adab dan adat. Ia juga menyebutkan Melayu bukan orang. Tapi Melayu itu bangsa.

    Sementara, ketua LAM Kabupaten Karimun, Dari Setia Utama Dr Muhd Firmansyah menyampaikan
    Kenduri Kampung merupakan tradisi lame yang masih di lestarikan. Merupakan ekspresi budaya Melayu dan juga bertujuan untuk mendekati sang pencipta.

    “Kenduri kampung ini juga merupakan tradisi kenduri menyambut bulan Ramadhan yang insya Allah akan menjadi resam kabupaten Karimun nantinya. Kenduri Kampung juga sudah dilakukan pada tahun 2022 lalu, namun saat itu dibuat di kecamatan Meral. Tahun ini kita buat kembali disini. Ini juga merupakan wujud dalam membangun kabupaten Karimun. Sesuai Visi Pemerintahan Terwujudnya Kabupaten Karimun Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berkeadilan Berlandaskan Iman dan Taqwa,” tegas Muhd Firmansyah.

    Sementara Bupati Karimun yang sekaligus merupakan Dato’ Setia Amanah, Aunur Rafiq dalam sambutanya menyambut baik kegiatan yang diprakasai pemuda-pemuda di Kabupaten Karimun ini.

    “Saya mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada para pemuda yang tergabung dalam Aliansi Budak Balai Bersatu yang didalamnya merupakan sejumlah organisasi pemuda yang ada di Kabupaten Karimun sehingga mampu mengimplementasikan ide kreatifnya dalam melestarikan budaya daerah ini,” ucap Rafiq.

    Rafiq juga mengatakan di tangan pemuda-pemuda inilah, warisan budaya dan adat istiadat harus dilimpahkan. Sehingga budaya dan adat istiadat Melayu tak hilang seiring kemajuan zaman yang terus terjadi.

    “Kami ini yang tua-tua akan pergi pada waktunya, sehingga semua budaya adat dan istiadat Melayu agar dapat diwariskan ke generasi penerus. Sehingga tetap dapat dilestarikan hingga anak cucu kita nanti,” tambahnya.

    Selain itu, kenduri Kampung ini diharapkan menjadikan bangsa Melayu dapat menjadi satu bagian yang besar. Satu bagian yang kompak dan bersatu dalam membangun daerah ini.

    “Pemuda harus bersatu, jangan muda tercerai berai, itulah tujuan yang dalam dari kegiatan ini, sehingga pembangunan didaerah dapat berjalan dengan baik dan tepat,” tegas Rafiq.

    Dalam sambutan akhirnya, Rafiq menyatakan kegiatan Kenduri Kampung ini menjadi agenda rutin kabupaten Karimun nantinya.

    “Akan kita kemas nantinya dengan baik, sehingga menjadi resam yang ada di Kabupaten Karimun nantinya,” tutupnya lagi.

    Dalam kegiatan Kenudir Kampung juga dihadiri, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan anak, Pengendalian Penduduk dan KB, M Dali yang mewakili Gubernur Kepri. ketua DPRD Karimun, M Yusuf Sirat, sejumlah anggota DPRD Propinsi Kepri, Sejumlah tokoh adat, Tokoh Agama dan masyarakat yang ada.

    Kegiatan Kenduri Kampung juga digelar dengan pemasangan Tanjak kepada sejumlah pimpinan intansi vertikal di Kabupaten Karimun, Yang kemudian digelar prosesi tepuk tepung tawar dan diakhiri dengan ziarah makam yang terletak di Masjid Al Mubarak di Kecamatan Meral.(ria)