Widiastadi Nugroho: Krisis Air Bersih Jadi Catatan Buruk Bagi Batam

    spot_img

    Baca juga

    Susu Pertumbuhan vs Susu UHT: Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta, POSMETRO: Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang...

    Bentrok Berdarah di Kos-kosan Bengkong Indah

    BATAM, POSMETRO: Tersinggung dituduh selingkuh dengan pacar temannya, Satria...

    Ansar Melepas Jalan Santai Ilunisda Tanjungpinang

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad yang...

    Gubernur Ansar dan Alumni SMAN 2 Tanjungpinang Rayakan Persaudaraan di Reuni Akbar

    KEPRI, POSMETRO: Ikatan Alumni SMAN 2 Tanjungpinang (ILUNISDA) menggelar...
    spot_img

    Share

    Widiastadi Nugroho, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri

    BATAM, POSMETRO.CO: Ketersedian layanan utilitas yang maksimal dan baik bagi masyarakat, salah satunya layanan air bersih yang masuk dalam kategori baik dari sisi kualitas dan kuantitas.

    Batam dinilai layak menjadi international business base yang menjadi kekuatan ekonomi dan bisnis khususnya di wilayah bagian Barat Indonesia. Batam tumbuh menjadi kota industri yang menarik perhatian para investor untuk mengembangkan usaha dan juga hunian di kota bergelar Bandar Dunia Madani.

    “Banyaknya potensi yang dimiliki oleh Kota Batam ini, kiranya harus menjadi perhatian yang sangat serius bagi Pemerintah dalam hal ini Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk bisa memberikan kualitas utilitas. Salah satunya Air bersih,” kata, Widiastadi Nugroho, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Rabu (25/1).

    Ia mengaku, ketersediaan air bersih bukan sesuatu yang dianggap remeh temeh, tambahnya, mengingat Batam hanya mengandalkan waduk tadah hujan. Sehingga ketersedian air bersih yang baik juga memiliki kaitannya dengan dunia industri dan pariwisata.

    Bahkan, investor yang menjadikan Batam sebagai pusat kegiatan usahanya, membutuhkan air tidak hanya sebatas dalam proses teknis namun juga keperluan sanitasi.

    “Oleh karenanya krisis air yang terjadi beberapa hari lalu, menjadi catatan buruk bagi Kota Batam. Dan memberikan kesan yang kurang baik di mata investor,” ucap tegas Politisi PDI Perjuangan ini.

    Mengingat, gangguan suplai air di beberapa wilayah di Batam menandakan BP Batam melalui operator pengelolaan air bersihnya yakni SPAM PT Moya Indonesia kurang mampu dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga kualitas kinerja.

    Buruknya layanan air bersih ini, juga berdampak lurus dengan kondisi masyarakatnya. Masyarakat harus bersusah payah dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Padahal sesuai dengan aturan yang ada, Pemerintah wajib menyediakan air bersih kepada masyarakat.

    “Ini sangat miris. Pemerintah wajib menyediakan air bersih kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat sengsara gara-gara pelayanan air yang buruk,” ucapnya menegaskan.

    Pihaknya juga mengakui dan tak menampik pemenuhan kualitas layanan diperlukan adanya perawatan dan perbaikan untuk menjaga kinerja. Akan tetapi, jangan sampai hal ini menjadi alasan dari buruknya layanan.

    “Untuk itu, saya meminta kepada BP Batam dan pengelola air bersih di Batam untuk bisa bekerja secara profesionalisme dan mengedepankan kebutuhan masyarakat dalam bekerja,” pungkas Widiastadi Nugroho. (hbb)