Relawan ABRI 1 Tanggap Bencana Salurkan Logistik ke Cianjur

    spot_img

    Baca juga

    Gubernur Ansar Buka MTQ ke XVI Tingkat Kabupaten Karimun

    KEPRI, POSMETRO: Disambut meriah oleh ribuan masyarakat, Gubenur Kepulauan...

    Dewi Ansar Hadiri Halalbihalal di Kijang

    KEPRI, POSMETRO: Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi...

    Pertemuan Hangat Gubernur Kepri dan Pangkogabwilhan I di Momen Idul Fitri

    KEPRI, POSMETRO: Dalam suasana yang penuh keakraban, Gubernur Kepulauan...
    spot_img

    Share

    Posmetro.co — Bekasi — Rabu (30/11/2022) Relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu ( ABRI 1) tim tanggap bencana berangkat ke Cianjur menyalurkan bantuan logistik untuk korban bencana gempa bumi. Tim terdiri 15 orang, berangkat hari Senin (28/11/2022).

    Senin malam rombongan tiba, dengan membawa tenda untuk menginap. Pagi harinya Selasa (29/11) tim mengunjungi para korban bencana di Desa Cibeureum dan Desa Nyalindung Kecamatan Cugenang kabupaten Cianjur Jawa Barat.

    Korban gempa masih menginap di tenda- tenda darurat karena kuatir masih ada gempa susulan, lagi pula rumah mereka banyak yang roboh.

    Tim tanggap bencana ABRI 1 menyalurkan logistik berupa air minum, susu, pop mie, biskuit, kain kafan, pakaian layak pakai dll.

    Kepala Desa Cibeureum Jayadi mengatakan sangat membutuhkan bantuan untuk pakaian anak- anak, selimut, bahan makanan terutama beras serta penampungan air.

    Lalu tim bergerak ke desa Nyalindung, bantuan logistik yang diberikan disambut gembira. Terlihat di tenda sederhana tergeletak seorang ibu yang lagi kena stroke. Euis usia 44 tahun sudah menderita stroke selama 5 tahun, dia hanya bisa berbaring terlentang. Dari tim ABRI 1, Ria memijit dan menotok tangan, leher, punggung Euis, terlihat wajahnya mulai cerah, Kartini ABRI 1 memberi semangat dengan sharing pengalaman dari Melly yang pernah mengalami stroke dan sehat kembali serta dapat beraktifitas.

    Ketua Umum ABRI 1 Rahmadsyah Sitompul mengatakan pemerintah seharusnya cepat tanggap mengenai pemberian/ penyaluran bantuan. Dari pantauan di lokasi , tampaknya masih kurang merata, bahkan masih ada yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah. “Dalam pendistribusian logistik korban bencana yang kami temui di lapangan merasa kesulitan karena harus menunjukkan KTP dan stempel dari RT/RW. Hal ini tentu sangat menyulitkan karena rumah- rumah mereka banyak yang roboh”.

    “Mari bergerak, berbuat, berkontribusi sesuai kemampuan, karena ada 320 lebih yang meninggal dunia serta 7.700 lebih yang luka- luka. Kondisi masyarakat di Cianjur saat ini belum bisa beraktifitas secara normal karena masih trauma dan depresi akibat gempa dan kehilangan anggota keluarga,” ungkap Rahmad.

    “Untuk masyarakat Cianjur semoga tabah dan kuat menghadapi musibah ini. Karena tak ada yang bisa memprediksi kapan datangnya musibah. Semua terjadi begitu cepat. Ini adalah cobaan dari Allah SWT semoga ada hikmah dibalik semua kejadian ini. Semoga semua segera pulih dan masyarakat dapat beraktifitas kembali Aamiin YRA,” tutup Rahmad.
    (Lina)