BATAM, PM: Aksi kejahatan jalanan di Kota Batam, akhir-akhir ini meningkat. Dari data yang dihimpun POSMETRO di lapangan, aksi jambret semakin liar. Pada tanggal 23 bulan September 2022, jambret beraksi di depan rumah makan Danau Toba Orchid Park.
Kemudian tanggal 28 Oktober 2022, bocah di Pelita diseret jambret karena berjuang mempertahankan HP nya. Selanjutnya, Sabtu 1 November 2022, warga yang sedang joging di Marina Park sampai pingsan karena terjatuh akibat ulah jambret. Jambret hape juga beraksi pada pertengahan November 2022 di jalur lambat Sukajadi, Batamcenter.
Beberapa kasus kejahatan jalanan itu terungkap dari rekaman CCTV jalan raya yang menjadi petunjuk awal polisi menyelidiki kasus tersebut. Sayangnya, sebulan belakangan, sejumlah titik CCTV di ruas jalan Kota Batam mati. Terutama di wilayah yang rawan terjadinya tindak kejahatan.
Terakhir saat terjadinya kasus pembunuhan di depan kantor FKUB, Jalan Diponegoro, Tanjungriau, Sekupang, Batam. Informasi yang diperoleh, petugas sedikit kesulitan karena minimnya petunjuk di lokasi yang berada di tepi jalan raya.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Abdul Rahman mengakui, sejumlah CCTV di ruas jalan kota Batam mati. Itu terungkap saat pihaknya melakukan penyelidikan kasus kejahatan jalanan.
Menurut Rahman saat ini penggunaan CCTV di rumah, kantoran maupun tempat-tempat objek vital lainnya dan di jalan raya sangat membantu pengungkapan kejahatan atau tindak kriminal yang terjadi.
“Artinya melalui CCTV pihak kepolisian dengan cepat mengidentifikasi pelaku, baik dari wajah atau kendaraan yang tersorot langsung oleh CCTV,” kata Rahman, dihubungi Senin (28/11).
Beberapa titik CCTV yang mati itu, diantaranya di wilayah simpang Sri Harapan, CCTV simpang bandara Hang Nadim Batam, KDA Batamcenter, Panbil menuju Kepri Mall dan Indomobil Baloi.
Terpisah, Kabid Lalulintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam Edward dihubungi POSMETRO mengakui hanya 3 titik CCTV yang mati. “Yaitu di simpang KDA, Panbil menuju Kepri Mall dan Indomobil Baloi,” kata Edward.
Menurut dia, matinya kamera CCTV itu lantaran akibat pelebaran jalan. “Jadi jaringan kabel fiber optik terkena alat berat hingga CCTV kita mati total,” kata Edward. Ia mengakui, saat ini ada 36 titik CCTV dalam ATCS. Empat titik yang belum masuk ATCS. “Rusaknya CCTV ini terjadi seminggu belakangan. Saat ini masih dalam perbaikan,” katanya.(cnk)