Jakarta, posmetro.co: Industri pengolahan perikanan dan pengembangan pasar dalam dan luar negeri SIAL Interfood dan Seafood Show Asia 2022 diselenggarakan pada tanggal 09 –12 November di Jakarta Internasional Expo Kemayoran Jakarta Pusat.
Indonesia adalah negara archipelago yang kaya akan hasil laut. Luas Perairan Indonesi
adalah 6,4 juta km2 dengan garis pantai mencapai 108 ribu km.Trend produksi perikanan Indonesia, baik tangkap maupun budidaya terus mengalami peningkatan. Dalam tiga tahun terakhir rata-rata peningkatan produksi sebesar 2,8 %. Pada tahun 2021, produksi perikanan mencapai 24,4 juta ton. (satudata.kkp).
Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil kelautan
utama di dunia. bersanding dengan eksportir utama lainnya seperti China, Norwegia, Vietnam,
India, dan Amerika Serikat.
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor
produk hasil perikanan Indonesia tahun 2021 mencapai USD 5.7 Milliar atau sekitar Rp. 90 trillun.
Kementrian Kelautan perikanan terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD
7,13 milliar di tahun 2024. Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Cina, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperluas jangkauan
pasar produk perikanan Indonesia di kancah global.
Udang merupakan salah satu komoditas perikanan andalan Indonesia yang sangat potensial untuk diekspor. Sebagai salah satu komoditas unggulan nasional.
Udang selalu menjadi pilihan untuk bisa dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara.
Erwin Dwiyana Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementrian Kelautan Perikanan dalam konferensi Pers Pameran Seafood Show Of Asia 22022 menyampaikan bahwa
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus mendorong penguatan branding
Indonesian Seafood di kancah dunia guna menarik minat buyer dan investor dengan branding
Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe and Sustainable.
Dengan mengangkat jaminan mutu
dan keamanan hasil perikanan (safe) serta kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan
usaha (sustainable), dan dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk
mengikuti pameran SeaFood Show of Asia 2022 agar produk UMKM tersebut bisa dikenal di pasar nasional dan Internasional.
Pemeran Seafood Show Asia 2022 yang diselenggarakan bersamaan dengan Sial Interfood diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang Seafood dari total 750 perusahaan di bidang Kuliner dan HORECA. Perusahaan yang mengikuti pameran ini berasal dari 27 negara.
Budhi Wibowo selaku Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) menyampaikan bahwa selain terus mengembangkan pasar ekspor, anggota AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan.
Beberapa tahun terakhir ini permintaan pasar dalam negeri terhadap produk perikanan, terutama untuk produk olahan siap masak dan siap saji (ready to cooked dan & ready to eat) meningkat sangat tajam.
Penjualan ke pasar dalam negeri selain dilakukan melalui berbagai retailer besar dan kecil juga melalui penjualan online melalui berbagai ecommerce dan marketplace yang trend penjualannya terus mengalami peningkatan.
Budhi Wibowo menyatakan bahwa kendala utama peningkatan penjualan produk olahan
perikanan ke pasar dalam negeri adalah sulit dan mahalnya pengiriman “door to door” produk
frozen dalam jumlah kecil dari Industri Pengolahan perikanan ke konsumen akhir.
Untuk mengatasi kendala tersebut AP5I terus berkoordinasi dengan KKP dan perusahaan logistik
khusus produk frozen . Secara bertahap kendala tersebut akan semakin teratasi, bahkan saat
ini sudah mulai tersedia jasa fulfillment door to door produk frozen yang diperkirakan bisa
memangkas biaya distribusi produk perikanan sekitar 10-20 %. Dengan besarnya penduduk Indonesia dan ekonomi Indonesia yang terus berkembang dan telah berada pada urutan ke 7 ekonomi dunia.
Budhi sangat optimis bahwa pasar dalam negeri produk olahan perikanan akan terus berkembang dengan pesat.
CEO Krista Exhibitions, Daud D Salim dalam sambutannya saat konferensi pers via online zoom di Jakarta Jumat (04/11/2022), menyampaikan bahwa Pameran
Seafood Show of Asia dan Sial Interfood 2022 tahun ini terasa sangat istimewa setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi CovId. Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran ini yang menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan Industri makanan dan minuman yang didalamnya ada Industri Pengolahan Perikanan.Berbagai acara dan kompetisi yang menarik pada pameran ini diharapkan akan menarik pengunjung dalam dan luar negeri, setidaknya 82,000 pengunjung mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019.
Daud juga menyampaikan bahwa pada pameran ini para peserta dari Industri pengolahan perikanan,
selain bertemu langsung dengan buyer asing juga akan bisa bertemu dan berdiskusi langsung
dengan para pembeli olahan perikanan dalam negeri, seperti para chef, pengusahaha catering,
jaringan ritel modern, hotel, restaurant dan para distributor produk olahan perikanan.
Kesuksesan Seafood Show Of Asia 2022 dan Sial Interfood 2022 adalah berkat dukungan Pemerintah Indonesia melalui ; Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bersama dukungan
Asosiasi Assosiasi terkemuka seperti Asosiasi Pengusaha Pengolahan Dan Pemasaran Produk
Perikanan Indonesia (AP5I), Gabungan Pengusaha Makanan Minuman (GAPMMI), Asosiasi
Lisensi Indonesia ( ASENSI ) , Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Association of
Culinary Professionals (ACP), Indonesian Chef Association (ICA), Asosiasi Pengusaha Jasa.
Ada fasilitas penginapan bagi peserta pameran dari luar negeri selama berlangsungnya acara. Dengan target transaksi Rp.500.000.000.000. Pameran ini berada di C1 dan C2 dengan luas 3 Ha.
(Lina)