Karena Rewel, Anak Pacar Dibanting Dua Kali: Meninggal!

    spot_img

    Baca juga

    Modena Memperkenalkan Cooker Hood AX Series

    >>> Untuk Pengalaman Memasak Lebih Modern BATAM, POSMETRO.CO : Modena,...

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...
    spot_img

    Share

    BATAM, PM: Amelia hanya mengurut dada. Menangisi putra satu-satunya, Muhammad Alif usia 4 tahun 6 bulan meregang nyawa di tangan kekasihnya, Ridwan. Padahal, mereka dalam waktu dekat ini berencana akan kepelaminan.

    Hanya karena tak dapat menahan amarahnya, korban dibanting sebanyak dua kali, hingga lemas lalu meninggal dunia pada Kamis (3/11) pagi. Kini perkaranya, sudah ditangani Unit Reskrim Polsek Seibeduk, Batam. “Pelaku sudah kita amankan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Seibeduk Iptu Yustinus Halawa, Jumat (4/11).

    Menurut Kanit Reskrim, kejadian berawal saat Amelia berangkat kerja lalu menitipkan putra kesayangnnya kepada tersangka di kontrakannya Perumahan Griya Piayu Asri, Kecamatan Seideduk. Setibanya di tempat bekerja, tersangka menelepon Amelia mengabarkan kalau putranya dalam keadaan sakit dengan kondisi lemas. Mendengar itu, Amelia pamit izin untuk pulang ke kontrakan.

    “Memang, korban sedang sakit cacar. Jadi Ibu korban kerja, si tersangka atau pacarnya ibu korban ini berada di rumah kontrakan menjaga anaknya,” jelas Halawa. Sampainya di rumah, Amelia melihat putranya dalam keadaan tak sadarkan diri. Lalu membawanya ke Puskesmas Sei Pancur. “Pihak puskesmas menyatakan bahwa anaknya sudah meninggal dunia,” ucapnya.

    Karena meninggal, Amelia membawa jasad korban ke Tanjungriau yaitu rumah neneknya untuk dimakamkan. “Tapi sebelum dimakamkan, nenek korban berinisial N melihat kondisi cucuknya ada yang janggal,” katanya.

    Dimana, sambung Halawa, wajah korban membiru dan ada benjolan di dahi. Melihat kondisi tersebut, korban dibawa ke RSUD Embung Fatimah untuk diotopsi dan melaporkan kejadian kepada polisi.

    “Setelah adanya informasi tersebut, malam harinya kita selidiki dan langsung ciduk pelaku,” imbuhnya.
    Dan Ridwan mengakui telah menghilangkan nyawa anak dari calon istrinya tersebut.

    “Jadi pelaku kesal karena korban rewel tak berhenti menangis. Korban dipukul dan dibanting. Setelah dibanting dua kali korban tak sadarkan diri,” jelasnya. Saat ini, penyidik masih mendalami kasus menghilangkan nyawa anak di bawah umur tersebut.(cnk)