Wasathi Tolak Politik Identitas

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    JAKARTA, POSMETRO.CO: Wadah Silaturahmi Khatib Indonesia (WASATHI) mengadakan kegiatan Talk Show Khatib dengan tema “Menolak Politik Identitas” pada hari Kamis (6/10/2022) di Aula Sekretariat Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta Timur.

    Selain melakukan talkshow, Wasathi juga melaksanakan deklarasi dengan menyatakan komitmennya untuk bangsa, negara, dan kehidupan keagamaan di Indonesia terkait sikap dan pandangan untuk menciptakan pemilu damai.

    Ketua Wasathi, H. A. Fauzan Amin, M. Hum. mengatakan Wasathi mendorong terwujudnya iklim kontestasi politik yang mengedepankan kompetisi gagasan konstruktif. Serta berkerukunan sebagai satu negara bangsa Indonesia untuk kemaslahatan tanpa memandang asal agama, suku, dan golongan.

    “Wasathi mengajak semua aktivis politik dan elit politik bangsa Indonesia untuk mengedepankan politik kesejahteraan bangsa secara adil dan merata,” ujar dia.

    Wasathi pun juga turut mengajak semua aktivis politik untuk bergotong-royong dan bersama-sama mewujudkan hasil politik yang berkomitmen kepada kehidupan pendidikan nasional yang inovatif dan partisipatoris. Hal ini agar Indonesia sebagai negara musllim terbesar di dunia semakin menjadi bangsa yang diperhitungkan di level global.

    “Maka, Wasathi mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak terjebak kepada polarisasi politik dan juga politisasi agama secara sempit dalam proses kandidasi, kontestasi, dan elektorasi agar terwujud pemilihan pemimpin bangsa di segmen legislatif maupun eksekutif yang berintegritas nasionalis, kebhinnekaan, dan takwa kepada Tuhan YME,” tuturnya. ***