Bangkitkan Perekonomian Provinsi Kepri Lewat Dekranasda Festival 2022

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Dewi Kumalasari

    TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Dekranasda Festival 2022 akan membangkitkan ekonomi, setelah terdampak pandemi COVID-19.

    Hal itu dikatakan oleh Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Dekranasda Kepri) Aries Fahriandi.

    “Kita bersyukur karena kegiatan ini bisa kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi,” katanya saat membuka Dekranasda Festival 2022 di Gedung Bintan Expo Centre, Kota Tanjungpinang, Kamis (22/9).

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Kepri itu mengatakan Dekranasda Festival menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-20 Provinsi Kepri yang jatuh pada tanggal 24 September 2022.

    Acara ini melibatkan stakeholder di bidang kerajinan daerah, khususnya wastra dan industri kecil menengah (IKM) sebagai salah satu upaya Dekranasda Kepri  mendukung sektor kerajinan dan IKM untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.

    Kemudian, katanya, menjadi wadah bagi para perajin dan pelaku IKM untuk tumbuh berkreasi dan berkarya.

    “Acara ini sebagai ajang pertemuan perajin dengan pasar dan pembeli potensial. Juga jadi wahana edukasi dan fasilitasi bagi perajin, IKM, pemerintah, perbankan dan swasta,” ujarnya.

    Dekranasda Festival 2022 diisi beberapa agenda, pertama pemberian bantuan secara simbolis berupa packaging dan labeling kepada 180 IKM, yang merupakan program layanan pada klinik kemasan di Disperindag Pemprov Kepri.

    Selanjutnya, peluncuran website Dekranasda Provinsi Kepri dan aplikasi Gema Ekraf yang merupakan aplikasi marketplace yang dibangun untuk  mendukung pemasaran produk IKM lokal oleh Dinas Pariwisata Pemprov Kepri.

    Selain itu, ada pula pameran dan pertemuan bisnis yang dibagi dalam dua segmen, pertama peragaan busana wastra atau kain, di mana terdapat delapan desainer andalan Kepri yang akan menampilkan produk wastra dari tujuh kabupaten/kota setempat.

    Segmen kedua, yaitu program afirmasi terkait penggunaan produk dalam negeri dengan melibatkan 48 IKM yang dipilih dan telah onboarding di bagian pengadaan barang dan jasa serta e-katalog lokal.

    “Di sini, kami berikan pelayanan e-katalog lokal dan belanja langsung atau BELA. Ada juga pelayanan sertifikasi halal dari Kemenag, dan layanan jasa desain dan pakcaging untuk pelaku IKM di klinik Disperindag,” jelas Aries.

    Sementara, Ketua Umum Dekranasda Provinsi Kepri Dewi Kumalasari menyatakan melalui kegiatan ini diharapkan dapat makin memperkenalkan produk-produk IKM lokal kepada masyarakat luas.

    Ia juga mendorong para pelaku IKM terus berinovasi menghasilkan produk-produk berkualitas, sehingga mampu bersaing di pasaran dalam hingga luar negeri. Apalagi posisi daerah ini sangat strategis karena berbatasan langsung dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

    “Saya yakin, produk IKM kita tak kalah saing dengan produk daerah lain, bahkan luar negeri sekalipun,” ucap Dewi.

    Anggota DPRD Provinsi Kepri itu pun mengajak Pemprov memberi perhatian lebih ke IKM supaya naik kelas, sebab selama ini mereka masih dihadapkan pada berbagai kendala, di antaranya masalah kemasan, label, hingga administrasi pada saat pemasaran.

    Kendala lainnya juga menyangkut hak paten, hak kekayaan intelektual (HKI), izin Balai POM, dan MUI.

    “Kami siap memfasilitasi persoalan yang dihadapi pelaku IKM, karena dengan begitu produk-produk lokal akan mendapat sasaran pasar yang lebih baik,” katanya. (ant)