Petani Karet Menjerit, Harga Karet di Pulau Kundur Anjlok

    spot_img

    Baca juga

    Jaksa Batam Ajari Camat dan Lurah di Batuaji Cara Menghindari Masalah Hukum

    BATAM, POSMETRO: Untuk meminimalisir pelanggaran hukum di lingkungan Kecamatan...

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi. warga tengah menyadap karet. Foto: Ardi/padangekspres

    KUNDUR, POSMETRO.CO: Kenaikan BBM yang diberlakukan pemerintah pusat ternyata semakin membuat para petani Karet di Pulau Kundur semakin menjerit. Selain harga kebutuhan pangan naik. Kini para petani kian sulit, pasalnya sudah hampir dua bulan ini, harga karet pun anjlok.

    Informasi yang dihimpun POSMETRO. harga karet turun bekisar Rp4 ribuan sejak sebulan belakangan ini. Dimana mencapai Rp6 ribu perkiloanya dari harga sebelumnya bertahan di Rp10 ribu perkilonya.

    “Sudah dua bulan ini harga anjlok bang, sebelumnya harga Rp10 ribu perkilo, sejak awal Agustus kemarin sudah turun jauh jadi Rp6 ribu perkilo,,” ujar Linda salah seorang petani Karet di Pulau Kundur yang dikonfirmasi POSMETRO.

    Lanjut Linda kondisi cuaca membuat para petani karet harus kembali menarik nafas dalam-dalam, pasalnya kondisi iklim dengan curah hujan yang terus turun dalam bulan ini juga semakin membuat petani karet tak dapat mengambil hasil panennya.

    “Iya la bang. Kalau hujan terus gak bisa noreh getah, kalau pun selesai noreh terus diguyur hujan tak ada hasil bang, Habis diguyur sama air hujan semua. Yanf jelas rugi segalanya. Rugi tenaga juga,” tegasnya.

    Ia dan para petani karet di pulau Kundur pun kini berharap harga karet kembali normal apalagi ditengah kondisi saat ini yang hampir semua bahan pokok mengalami kenaikan.(ria)