GNPR Bakal Gelar Aksi Bela Rakyat Menolak Kenaikan Harga BBM Depan Istana Negara

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    posmetro.co, Jakarta: Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 2 menolak kenaikan harga BBM akan dilaksanakan oleh GNPR ( Gerakan Nasional Pembela Rakyat) bersama 120 Ormas lainnya akan mengadakan Aksi Damai bersama di depan Istana Negara pada Hari Jumat ( 23/09/2022). selesai sholat Jumat massa akan melakukan demonstrasi dan orasi menolak kenaikan harga BBM.

    Senin, 19 September 2022 GNPR mengadakan Diskusi Publik dan konferensi pers di Hotel Amaris, Jalan Dr. Soepomo, Tebet Jakarta Selatan.

    Aksi demo terhadap kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat. Karena kenaikan harga BBM memicu kenaikan semua harga kebutuhan pokok. Aksi damai depan Istana Negara diperkirakan dihadiri oleh 1000 orang massa.
    Korlap Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 2 akan di koordinir oleh Buya Husen dan Buyung.

    Habib Muhammad bin Husein Alatas mengatakan, “Dalam aksi bela rakyat yang kemarin sudah berlangsung yakni AKBAR 1. Dan AKBAR 2 akan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 23 september 2022, aksi bela rakyat kedua dengan tuntutan yang sama , Turunkan harga BBM, turunkan harga bahan pokok dan tegakan supermasi hukum,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta Senin (19/09/2022).

    “Insyallah aksi akbar kedua ini akan lebih banyak turun massa, karena bukan hanya ormas dan LSM, kita bersama-sama rakyat, kita laksanakan setelah sholat Jum’at lebih dahulu lalu berkumpul semua, lokasi di depan Istana Negara. Kami berharap agar tuntutan kami betul-betul sampai. Agar 3 tuntutan rakyat ini betul-betul didengar oleh pemimpin negara yang mereka digaji oleh uang rakyat jadi semestinya mereka hidup untuk membela kepentingan rakyat. Maka kami meminta di aksi akbar kedua agar rakyat disambut dan diterima serta mendapat sambutan yang selayaknya dari para pejabat,” ungkapnya.

    Kemudian Korlap Akbar 2
    Buya Husen menjelaskan :
    Aksi bela rakyat yang pertama telah dilakukan pada tanggal 12 september 2022 yang lalu, dan Insyaallah pada hari jum’at tanggal 23 september 2022 akan mengadakan akbar kedua oleh karena itu kami menghimbau kepada seluruh lapisan golongan masyarakat, Adik-adik mahasiswa, pelajar, guru-guru, Ojol, taksi online, para pekerja, buruh, wartawan dan semua apapun dari status anda bahwa kita semua terdampak dengan kenaikan harga BBM yang sangat mencekik rakyat. Terutama pada rakyat pada lapisan bawah. Oleh karena itu mulai hari ini masalah tersebut terus kita suarakan setiap waktu dan setiap hari. Agar pada saat melakukan
    aksi semua elemen bisa ikut hadir mensukseskan aksi akbar jilid dua.

    “Dan kami menghimbau pada peserta aksi, karena aksi kita adalah aksi damai , agar tidak membawa anak- anak di bawah umur dan senjata tajam,” tegas Buya Husen.

    “Untuk itu kami sekali lagi mengingatkan, tuntutan kita sama seperti yang pertama
    yakni pertama turunkan harga BBM , kedua turunkan harga-harga bukan hanya sembako tapi semua harga barang dan jasa kemudian ketiga tegakkan supermasi hukum,” tegasnya.

    “Kita menuntut kepada aparat yang pertama agar mereka betul-betul menjalankan amanah yang telah diberikan kepada mereka, karena mereka digaji dan seragam mereka, dibeli dengan uang rakyat, apapun yang mereka miliki semua berasal dari rakyat,” imbuhnya.

    “Dan kami sekali lagi mengajak agar kita bersama-sama mensukseskan Akbar (Aksi Bela Rakyat 2) karena ini adalah aksi dari kita , oleh kita dan untuk kita, demi kemuliaan, demi penghormatan, demi negara yang kita cintai yaitu NKRI,” paparnya.

    “Agar kita jangan dijajah oleh bangsa lain, yang jelas-jelas kita merdeka namun kita masih dijajah khususnya oleh Oligarki,” tutupnya.
    (lina)