Pelayanan Air Bersih di Batam Makin Parah, Buat Mandikan Jenazah pun Susah

    spot_img

    Baca juga

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Pelayanan air bersih hingga kini belum juga membaik. Sejumlah lokasi, distribusi aliran airnya kerap macet. Bahkan warga kesulitan mendapatkan air saat ada warga meninggal dunia.

    Persoalan air bersih di sudah lama dialami warga Perumahan Taman Sari Hijau, Kelurahan Tiban Baru, Sekupang. Meski ada pemenang tender dari regulator BP Batam untuk pengelola air yang baru yakni PT Moya Indonesia, tapi distribusi air ke perumahan tersebut kerap macet.

    Iwan warga Taman Sari Hijau mengatakan, air yang mengalir ke tempat tinggalnya itu kerap mampet. Kondisi ini dialami warga yang tinggal di pinggiran bukit di RT3/RW4.

    “Dalam hampir sebulan ini, air sering mati. Jika keluar itu kecil disertai angin,” katanya, Minggu (14/8).

    Dijelaskannya, air akan hidup siang hari, hanya sebentar lalu mati lagi. Dan hidup kembali malam hari. Parahnya lagi, jika pada akhir pekan yakni hari Sabtu dan Minggu, air baru hidup dinihari.

    “Parahnya lagi pada hari sabtu dan minggu. Jangan harap pagi hingga sore air akan hidup,” ulasnya.

    Mirisnya lagi, jika ada warga yang kemalangan, salah seorang keluarganya meninggal dunia, maka akan kesulitan mendapatkan air. Karena posisi rumahnya ditanjakan.

    “Pernah dulu, ada warga meninggal rumahnya dekat bukit. Karena air mati jadi menimba di drum rumah warga. Air seadanya juga dibawa meski keruh, ” paparnya.

    Kini kondisi ini nyaris terulang saat ada warga dapat kemalangan, pada Sabtu (13/8). Ini dialami warga RRT3/RW4. Untung posisi rumahnya tidak menanjak. Ada aliran air meski kecil. Namun pagi itu untuk mengisi air untuk memandikan jenazah, di dua drum butuh berjam-jam. Untuk mempercepat agar drum cepat penuh dibantu dialiri air dari tetangga sebelah. Karena air yang keluar kecil, terpaksa menunggu lama.

    “Wah ngeri juga kalau yang meninggal posisi rumahnya ditanjakan yang airnya mati,” paparnya.

    “Padahal posisi rumah paling tinggi sekitar 20-25 derajat dari rumah yang ada paling bawah, tapi air tak naik.”

    Terpisah pihak SPAM BP Batam yang dikonfirmasi melalui layanan konsumen via whatsapp, Senin (15/8) belum menjawab pertanyaan wartawan terkait memburuknya pelayanan air bersih tersebut.(waw)