Anggota DPRD Kepri Sirajudin Sebut Tahun ini Pemprov Harus Sediakan Klaster Beasiswa Untuk Mahasiswa Kurang Mampu

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Beberapa bulan lalu Komisi IV DPRD Kepri bersama Biro Kesra, melaksanakan rapat kerja pembahasan teknis pelaksanaan penyaluran Bea Siswa sebesar Rp 4,5 miliar, yang dianggarkan untuk tahun ini (2022), dan diperuntukan bagi 850 Mahasiswa berprestasi.

    Direncanakan paling lambat awal Agustus, Pemprov Kepri melalui Biro Kesra, akan merilis pendaftaran Beasiswa jalur Prestasi melalui Online di website Pemprop Kepri.

    Adapun Rincian Bea Siswa Tahun 2022 untuk masing-masing Jenjang Pendidikan adalah :

    1. 300 Mahasiswa Diploma III

    2. 400 Mahasiswa Diploma IV & S1

    3. 100 Mahasiswa S2

    4. 50 Mahasiswa S1 & S2 Luar Negara.

    Pada Rapat Kerja bersama Biro Kesra, Sirajudin Nur mendesak dan meminta Pemprov Kepri untuk membuka Klaster Bea Siswa jalur afirmasi di perguruan tinggi, bagi pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau warga Kepri yang terdaftar dalam DTKS (warga miskin).

    Hal ini penting untuk meningkatkan akses lulusan SMA / SMK melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Mengingat, selama ini akses warga miskin Melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi angkanya sangat rendah.

    “Kita minta Pemprov Kepri Membuka beasiswa jalur afirmasi bagi mahasiswa kurang mampu. Jika program beasiswa ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengurangi resiko sosial, maka beasiswa untuk masyarakat kurang mampu ini adalah satu solusi,” jelas Sirajudin.

    Sirajudin juga menegaskan, bahwa beasiswa yang hanya diperuntukan bagi mahasiswa berprestasi tidak menyelesaikan masalah, khususnya mengenai rendahnya serapan lulusan SMA/SMK dari masyarakat kurang mampu yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

    “Masalah mendasar kita di Kepri adalah kesenjangan mutu sdm, tidak hanya antar Kab/Kota tapi juga antar struktur sosial. Jadi solusinya bantu mereka yang kurang mampu untuk bisa kuliah juga”.

    Ia juga mendesak pemprov untuk segera membangun kemitraan dengan perguruan perguruan tinggi, untuk menyalurkan beasiswa 2 klaster ini.

    Jadi sistemnya beasiswa kemitraan. Ini lebih efektif dilakukan, baik dari sisi teknis penyaluran maupun dari sasaran. beasiswa tidak hanya untuk mahasiswa yang berprestasi, namun juga bisa digunakan untuk membantu biaya perkuliahan mahasiswa kurang mampu.

    Ia juga meminta Gubernur melalui tim anggaran pemerintah daerah meningkatkan usulan anggaran untuk program beasiswa di Tahun Anggaran 2023.

    “Kalau anggaran bertambah, kan kuota juga bertambah. Program Beasiswa harus menjadi program prioritas pemerintah.”***