KUNDUR, POSMETRO.CO: Bertahun-tahun menjalani profesi sebagai nelayan, tak membuatnya patah semangat. Namun pria bernama Sugianto (30) justru ingin menambah peralatan tangkapnya. Dengan harapan mampu meningkatkan hasil tangkapannya. Dengan begitu dirinya pun mampu menghasilan cuan yang lebih banyak.
Seperti kata pepatah, ibarat api jauh dari panggang. Seperti itulah awal harapan Sugianto. Keinginan besarnya belum bisa terpenuhi. Jangankan menambah alat tangkap, Untuk mengepul dapur saja ia harus bekerja keras.
Belum lagi modal untuk pergi melaut yang membutuhkan biaya yang tak sedikit, terutama untuk ransum dan bahan bakar.
Dalam melakukan aktifitasnya Sugianto tak sendiri, ia mencari ikan bersama rekannya, lokasinya pun tak hanya di perairan Karimun, namun bisa sampai ke daerah Tanjung Samak Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti. Sehingga sekali pergi melaut Sugianto harus meninggalkan keluarga hingga 5-10 hari.
“Kalau sedang rezeki hasilnya lumayan bisa lebih dari modal awalnya. Namun kalau kurang beruntung kadang untuk modal minyak juga belum tertutupi. Karena rezeki dilaut itu juga tidak menentu,” melas Sugianto.
Kendati demikian,Sugianto tidak merasa putus asa dan tetap semangat untuk mencari rezeki.
“Karena terbentur modal yang tidak sedikit saya tahan dulu untuk menambah alat tangkap,” ketusnya.
Suatu hari, Sugianto mendapatkan informasi adanya program permodalan dari perusahaan plat merah. Meski merasa gak mungkin namun ia memncoba mencari lebih jauh informasi itu.
Semangatnya pun perlahan mulai muncul. Apalagi perusahaan yang menawarkan permodalan itu merupakan perusahaan di tempat tinggalnya yaknti PT Timah Tbk. Bergegas dirinya beserta rekan nelayan lainnya mencari informasi lebih lanjut apakah para nelayan bisa ikut mengikuti program tersebut. Dewi Fortuna ternyata berpihak ke dirinya.
“Syukur Alhamdulillah kami mendapatkan tanggapan yang positif dari pihak PT Timah.
Setelah mendapatkan informasi dari pihak perusahaan dengan lebih jelas saya bersama sesama nelayan di Sawang Selatan mencoba mengajukan dana PUMK tersebut,” ucapnya sumingrah.
Setelah mendapatkan dana tersebut akhirnya Ia bisa menambah jaring dan perbaikan pompong agar dapat digunakan lebih maksimal.
Diakuinya, mencari rezeki di laut memiliki banyak tantangan, seperti cuaca yang tak menentu. Angin yang kencang hingga berbagai bahaya yang mengintai. Namun, sudah lama menjadi pelaut membuat dirinya sudah terbiasa mengalami hal ini.
Bagi warga Desa Sawang Selatan ini berprofesi sebagai nelayan sudah menjadi profesi turun temurun dari orang tuanya. Mereka sudah terbiasa menjalani profesi ini.
“Semoga program ini dapat terus berjalan agar rekan-rekan kami sesama nelayan juga dapat memanfaatkan program ini untuk membantu menambah modal guna memenuhi kebutuhan usahanya. Banyak manfaat dari program ini,” tandasnya.(ria)