Sandiaga Uno: Di Batam Harus ada paket pariwisata dari Malaysia dan Singapura

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, meninjau Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip di Nongsa yang berhasil masuk 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Selasa (31/5). (Ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad, meninjau secara langsung Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, yang berada di Wilayah Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (31/5/2022).

    Kehadiran Sandiaga Uno sendiri kali ini dalam rangka gelaran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022.

    Mas Menteri panggilan Sandiaga Uno mengatakan, Desa Wisata Bakau Serip di Nongsa merupakan salah Satu atau desa wisata yang menawan dan ada perputaran perekonomi di dalamnya.

    “Saya sudah melihat sendiri bagaimana ekonomi kreatif ada di sini. Kita ciptakan kolaborasi, bagaimana anak-anak sekolah di Singapura saat musim libur bisa diajak mengunjungi Desa Wisata Bakau Serip,” ujarnya.

    Sandiaga juga mengapresiasi Batam berhasil mebangkitan sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19. Banyak destinasi wisata mulai disinggahi oleh wisman.

    “Sekali lagi saya ucapkan selamat Desa Wisata Bakau Serip tembus 50 besar desa wisata terbaik 2022,” ucap Mas Menteri.

    Ia menyampaikan, setiap tahun Kemenparekraf menyelenggarakan 50 desa terbaik. Pihaknya, memastikan dewan juri sangat independen. Katanya, Desa wisata ini merupakan rekreasi edukasi, konservasi.

    “Harus ada paket pariwisata dari Malaysia dan Singapura. Ini bagian dari kebangkitan ekonomi dan pariwisata serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” terangnya.

    Saat kunjungan itu, Sandiaga melihat langsung pembuatan kerajinan tangan dari eceng gondok serta menanam mangrove bersama sejumlah pejabat di Kepri dan Pemko Batam.

    Sementara itu, Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan desa wisata, seperti yang dilakukan pada Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip ini, agar terus bangkit dan berkembang.

    “Karena, dengan adanya destinasi yang terus bermunculan, seperti desa wisata ini, bisa memberikan pilihan lebih banyak lagi tempat berwisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Dengan demikian, mereka bisa lebih lama lagi berada di Kepri,” ungkap Ansar Ahmad.

    Terlebih, lanjut Ansar Ahmad, saat ini konsep green tourism yang dikembangkan melalui  konsep ekowisata seperti ini, dikelola dengan menekankan pada aspek penyelamatan lingkungan yang bisa menjamin kebutuhan masa depan akan sumber daya lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya yang memadai.

    Kemudian, Guna mendukung pariwisata Kepri makin berkembang lagi, Ansar Ahmad berharap, kepada Sandiaga, untuk melobi kesediaan Pemerintah Singapura untuk membuka Pelabuhan Harbour Front guna membuka kembali jalur pelayaran ke Kepri. Karena saat ini, baru Pelabuhan Tanah Merah Singapura saja yang dibuka.

    Di lokasi yang sama, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi berharap masuknya Desa Wisata Bakau Serip 50 besar ADWI 2022, destinasi wisata Kota Batam bangkit kembali. Desa Wisata Bakau Serip yang kini berhasil masuk 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia pada ADWI 2022. Di tahun ini, ADWI 2022 mengangkat tema “Indonesia bangkit”.

    “Tema ini diharapkan mampu mendorong semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata untuk kembali bangkit pasca pandemi Covid-19,” harapnya

    Desa wisata ini hadir di Kota Batam sejak Januari 2019 lalu dengan potensi wisata alam dengan keberagaman flora dan fauna, konservasi mangrove, edukasi serta wisata pantai.

    “Tempat rekreasi ini juga sebagai tempat edukasi. Ini yang menjadi arahan dari Pak Menteri tadi,” ujar Rudi.

    Kelebihan desa wisata ini, terdapat pasir putih di tengah hutan mangrove dan pemandangan yang menghadap ke negara Singapura dan Malaysia.

    “Sebetulnya lokasi wisata serupa banyak namun yang sudah dijangkau akses ada di Nongsa,” ujarnya.

    Dalam area tersebut, dibangun berbagai fasilitas pejalan lagi untuk menunjang wisata. Selain itu, dibangun panggung kesenian dan budaya, tracking mangrove restoran seafood, selfie area, toko cindera mata, toko sewa alat, serta dilengkapi panggung pertunjukan seni dan WiFi area.

    Tak hanya fasilitas penunjang wisata, di Mangrove Pandang Tak Jemu pun dilengkapi dengan fasilitas penunjang kenyamanan wisata, seperti kamar mandi umum dan musholla.

    “Desa Wisata Bakau Serip sebelumnya tahun 2021 pernah mengikuti kegiatan yang sama. Pada tahun itu, lolos 100 besar. Tahun 2022 ini masuk 50 besar,” katanya.

    Rudi optimistis, dengan banyaknya destinasi wisata yang bermunculan akan menambah gairah wisatawan datang ke Batam. Selain itu, perhatian Menparekraf terhadap Batam juga merupakan energi tersendiri bagi Batam untuk membangkitkan pariwisata.

    “Pak Menteri beberapa kali sudah mengunjungi Batam. Semoga perhatian beliau akan menjadikan pariwisata Batam bangkit lagi,” pungkas Rudi. (hbb)